Hal tersebut juga dilakukan pada para bayi yang saluran pencernaannya kurang bagus.
Yang mana setelah bayi tersebut dimasuki makanan, lalu pencernaannya justru menghasilkan banyak gas, maka harus disendawakan setelah 10-20 menit selanjutnya.
Menyendawakan bayi ini perlu dilakukan sampai usia bayi 9 bulan.
Karena setelah itu, biasanya anak mampu bersendawa dengan sendirinya karena anak sudah banyak bergerak dan posisi badannya pun banyak berubah.
Jadi, misalnya, si Kecil tidur tengkurap, maka perut tertekan oleh berat badannya sehingga angin dari perut kemudian jatuh ke dubur dan keluarlah udaranya dengan cara kentut.
Agar sendawa berhasil, Moms harus melakukan teknik yang benar yakni menegakkan tubuh bayi secara vertikal.
Kemudian sandarkan dagu bayi pada bahu Moms dengan badan lurus ke bawah dan leher bayi disangga oleh tangan Moms.
Meski kelihatan mudah, masih banyak orang tua yang melakukan kesalahan, misal, posisi dagu si bayi tak lebih tinggi dari bahu Moms sehingga mulut dan hidung bayi bisa tertutup tubuh Moms.
Tentu saja posisi yang salah tersebut berbahaya dan jika salah posisi, maka sendawa sulit terjadi dan bahkan bisa membuat bayi muntah.
Kesalahan lain, posisi bayi kadang tidak lurus, malah bengkok.
Moms juga harus memperhatikan saat menepuk punggung terlalu lemah dan tempat yang dipukul terlalu tinggi atau di bagian bahu/pundak, atau justru terlalu rendah yaitu di bagian bawah (bagian pantat).
Baca Juga: Usai Menyusu Bayi Wajib Disendawakan, Berikut Alasan dan Caranya
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR