Nakita.id - Bagi orang tua baru, pasti mempelajari berbagai hal saat mengasuh bayi.
Ada berbagai kebiasaan baru yang harus dilakukan tetapi tidak diketahui sebelumnya.
Termasuk pentingnya menyendawakan bayi setelah menyusui.
Meski tampak sepele, ternyata memahami cara menyendawakan bayi adalah hal yang penting diketahui.
Jika setelah menyusu tidak disendawakan, bisa jadi si Kecil mengalami muntah atau gumoh.
Akhirnya asupan nutrisi yang diterima si Kecil keluar semua padahal baru selesai menyusu.
Biasanya, menyendawakan bayi dilakukan satu kali setelah bayi menyusu.
Cara ini dilakukan jika lambung bayi normal.
Tujuan dilakukannya menyendawakan bayi adalah untuk melancarkan pencernaan bayi agar tidak mengalami kolik, muntah sampai masuk paru-paru, dan menghindarkan kurang kalori-protein.
Biasanya, pada bayi yang memiliki lambung sangat kecil, akan disarankan menyedawakan beberapa kali.
Setelah menyusu disendawakan, setelah menyusu lagi, disendawakan lagi, begitu seterusnya.
Baca Juga: Penting Dilakukan, Ini Cara dan Waktu yang Tepat untuk Menyendawakan Bayi
Hal tersebut juga dilakukan pada para bayi yang saluran pencernaannya kurang bagus.
Yang mana setelah bayi tersebut dimasuki makanan, lalu pencernaannya justru menghasilkan banyak gas, maka harus disendawakan setelah 10-20 menit selanjutnya.
Menyendawakan bayi ini perlu dilakukan sampai usia bayi 9 bulan.
Karena setelah itu, biasanya anak mampu bersendawa dengan sendirinya karena anak sudah banyak bergerak dan posisi badannya pun banyak berubah.
Jadi, misalnya, si Kecil tidur tengkurap, maka perut tertekan oleh berat badannya sehingga angin dari perut kemudian jatuh ke dubur dan keluarlah udaranya dengan cara kentut.
Agar sendawa berhasil, Moms harus melakukan teknik yang benar yakni menegakkan tubuh bayi secara vertikal.
Kemudian sandarkan dagu bayi pada bahu Moms dengan badan lurus ke bawah dan leher bayi disangga oleh tangan Moms.
Meski kelihatan mudah, masih banyak orang tua yang melakukan kesalahan, misal, posisi dagu si bayi tak lebih tinggi dari bahu Moms sehingga mulut dan hidung bayi bisa tertutup tubuh Moms.
Tentu saja posisi yang salah tersebut berbahaya dan jika salah posisi, maka sendawa sulit terjadi dan bahkan bisa membuat bayi muntah.
Kesalahan lain, posisi bayi kadang tidak lurus, malah bengkok.
Moms juga harus memperhatikan saat menepuk punggung terlalu lemah dan tempat yang dipukul terlalu tinggi atau di bagian bahu/pundak, atau justru terlalu rendah yaitu di bagian bawah (bagian pantat).
Baca Juga: Usai Menyusu Bayi Wajib Disendawakan, Berikut Alasan dan Caranya
Cara menepuk yang tepat adalah dengan menepuk tubuh bagian tengah (lambung terletak di tengah) di bawah iga kiri.
Selain itu, jarang pula ibu yang agak menggoyangkan bayinya kala bersendawa, sehingga membuat sendawa lama keluar.
yang tepat adalah tubuh bayi agak sedikit digoyangkan seperti menggoyangkan botol.
Moms juga bisa menyendawakan bayi sambil duduk.
Caranya, bayi menghadap Moms, sehingga posisi setengah duduk sementara lehernya disangga, lalu bagian lambungnya ditepuk-tepuk.
Namun cara ini biasanya menjadikan sendawa bayi lebih lama muncul karena posisi tubuhnya agak sedikit bengkok.
Sebetulnya, bila orang tua menyendawakan bayi dengan teknik yang benar, maka tak sampai 2-3 menit, sendawanya akan keluar.
Bila posisi menyusui di tempat tidur, angkat tubuh bayi dengan cara memegang bagian tubuh bawah dan bagian tubuh atas antara bahu dan kepala bayi.
Dengan demikian, posisi bayi akan mantap sehingga tidak bergerak-gerak.
Lalu angkat tubuhnya agar berdiri tegak.
Kemudian tempelkan dagu bayi pada bahu Moms, tetapi jangan sampai kepalanya tertutup badan Moms.
Baca Juga: Ini Pentingnya Menyendawakan Bayi Setelah Menyusui, Begini Panduannya
Kemudian tepuk-tepuk bagian punggung bayi dengan menggunakan dua jari.
Moms juga bisa menempelkannya ke bahu asal dalam posisi yang tetap tegak.
Posisi memegang bayi yang tidak mantap, misalnya hanya bagian punggung dan bawahnya.
Padahal posisi ketika leher bayi belum tegak benar justru bisa terjadi risiko terkilir.
Mengangkat bayi untuk memindahkan ke posisi berdiri tegak dengan satu tangan juga tidak dibenarkan karena.
Posisi tersebut justru memungkinkan risiko terlepas.
Menempelkan tubuh bayi ke badan Moms tanpa memperhatikan apakah kepalanya tertutup tubuh ibu atau tidak.
Selain itu, kepala bayi tak dipegang.
Pastikan si Kecil tidak dalam posisi mendatar seperti ini, karena minuman yang masuk sehabis menyusui akan keluar kembali.
Hal tersebut benar-benar harus diperhatikan dan tepat saat dilakukan agar tak terjadi hal yang tak diinginkan ya, Moms.
(Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Menyendawakan Bayi Itu Penting! Moms Sudah Bisa Menyendawakannya?
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR