Nakita.id - Anak kurus tapi aktif, apakah normal?
Mungkin banyak orangtua yang masih heran kalau anaknya adalah anak kurus tapi aktif.
Lantas, normalkah anak kurus tapi aktif ini?
Setiap orangtua tentu menginginkan anak semata wayangnya bisa tumbuh sehat dan baik.
Salah satu ciri anak sehat adalah berat badannya yang sesuai dengan usianya, Moms.
Artinya, berat badan tidak terlalu berlebihan dan tidak terlalu kurang saja.
Agar bisa memantau apakah berat badan Si Kecil normal atau tidak, Moms bisa berpacu pada grafik tumbuh kembang yang dibuat oleh CDC (Center for Disease Control).
Melalui grafik inilah, Moms bisa mengontrol tumbuh kembang anak secara berkala, termasuk berat badannya, agar langsung tahu dan sadar jika ada masalah tumbuh kembang pada Si Kecil.
Mungkin Moms bertanya-tanya jika berat badan anak tak bertambah tapi ternyata aktif bergerak.
Lantas, normalkah masalah ini?
Tanpa berlama-lama, yuk kita simak penjelasan berikut ini!
Baca Juga: 3 Penyebab Anak Kurus Padahal Makan Banyak, Salah Satunya Faktor Kesehatan
Sebenarnya hal ini justru normal-normal saja, Moms.
Bahkan, merupakan hal yang tak perlu Moms khawatirkan.
Meski begitu, Moms tetap harus menjaga asupan nutrisi Si Kecil setiap hari agar berat badannya tetap seimbang.
Lalu, apa yang menyebabkan tubuh anak semakin kurus seiring bertambahnya usia?
Moms harus tahu, pada 12 bulan pertama, bayi mendapatkan berat badan sekitar 7-8 kilogram.
Kemudian, ketika menginjak usia 1-5 tahun, berat badan anak bertambah 2-3 kilogram per tahunnya.
Pada masa ini, kenaikan berat badan anak memang cenderung melambat diikuti dengan nafsu makan yang berubah.
Ditambah, anak usia 3-5 tahun yang cenderung dapat mengontrol nafsu makan, sehingga dapat memilih jenis makanan yang mereka konsumsi.
Belum lagi beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut, seperti kemampuan bergerak semakin baik sehingga waktunya habis dengan bergerak ke mana-mana.
Oleh karenanya, penting sekali bagi Moms untuk memilih makanan yang kaya akan gizi untuk tumbuh kembang Si Kecil.
Mulai dari kalori, vitamin, dan mineral untuk meningkatkan perkembangan otaknya.
Baca Juga: 3 Jenis Vitamin Anak Kurus yang Bermanfaat untuk Menambah Berat Badannya, Apa Saja?
Sebisa mungkin hindari pemberian makanan olahan seperti nugget dan sosis, karena akan membuatnya cenderung semakin kurus dan kurang gizi.
Moms harus tahu, anak yang kurang gizi akan rentan terkena penyakit infeksi, seperti pilek.
Kemudian, anak juga cenderung kekurangan energi, sulit fokus saat belajar, bahkan mudah marah.
Apalagi, kekurangan gizi juga dikaitkan dengan perilaku buruk dan sulit pada anak.
Dikutip dari Unlock Food, berikut ini beberapa tips yang bisa Moms coba untuk meningkatkan nafsu makan anak.
- Biarkan anak yang menentukan sendiri berapa banyak akan makan. Jangan paksa untuk makan berlebih ataupun sedikit.
- Atur jadwal makan biasa dan camilan secara rutin. Idealnya, 3 kali waktu makan dan 3 kali waktu camilan sehari. Hindari pemberian camilan berdekatan dengan waktu makan.
- Beri air putih setiap makan. Jangan berikan susu atau minuman lainnya yang bisa membuat perut penuh.
- Beri contoh yang baik depan anak, agar bisa langsung ditiru.
- Buat suasana makan menyenangkan dan rileks. Matikan TV dan hindari mainan serta distraksi lainnya.
- Dorong anak untuk beraktivitas fisik setiap harinya, agar dapat mendorong nafsu makannya.
Baca Juga: 4 Penyakit yang Menyebabkan Anak Kurus dan Wajib Moms Waspadai dari Sekarang, Apa Saja?
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR