Maraita Listyasari, WASH Specialist UNICEF Indonesia hadir dalam acara yang sama menjelaskan jika penularan penyakit bisa terjadi dengan berbagai cara.
Terutama jika kondisi toilet di setiap rimah kotor dan air sumur yang digunakan oleh masyarakat tercemar oleh kotoran tinja.
Serta kurangnya kesadaran diri untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menjalani aktivitas.
”Penyakit dapat menular melalui berbagai cara. Penularan penyakit dapat bermula dari toilet yang kotor, air tanah yang terkontaminasi tinja karena toilet tidak terhubung dengan tangki septik sesuai standar, tangan yang tidak dicuci menggunakan sabun di bawah air mengalir," ungkapnya.
Tak hanya itu, penularan penyakit juga bisa terjadi jika Moms tidak memerhatikan penyimpanan makanan yang akan dikonsumsi.
"Serta makanan yang tidak ditutup dengan baik sehingga mudah dihinggapi lalat atau serangga lainnya. Praktek higienitas maupun penanganan sanitasi yang baik menjadi kunci pencegahan penyakit,” ujar
Di saat bersamaan, angka cakupan imunisasi rutin untuk anak-anak di Indonesia justru menurun selama pandemi Covid-19.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, ada lebih dari 1,7 juta anak Indonesia yang belum atau belum lengkap mendapatkan imunisasi rutin selama periode 2019-2021.
Selain itu, Survei Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan UNICEF yang dilakukan pada tahun 2020 juga menemukan bahwa setengah dari orang tua yang disurvei enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan karena takut tertular COVID-19.
Atau mereka merasa khawatir tidak ada protokol kesehatan yang tepat.
Pentingnya imunisasi rutin untuk anak ini juga diingatkan oleh dr. Prima Yosephine, MKM, selaku Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR