Air demineral diproduksi sejumlah merek merupakan air minum yang diproduksi melalui proses distilasi dan deionisasi, reverse osmosis, atau deionisasi sehingga kandungan mineralnya berkurang secara signifikan.
Nah, air minum demineral ini mengandung mineral yang lebih sedikit dibanding air pada umumnya.
Melansir Mayo Clinic, tubuh manusia membutuhkan mineral organik yang bisa didapat dari sayur, buah, maupun daging.
Sementara mineral yang ada dalam air biasa adalah mineral anorganik yang sebetulnya tidak dibutuhkan tubuh.
Mineral jenis ini membuat sel tubuh bekerja lebih berat.
Karenanya, minum air yang tidak mengandung mineral atau sedikit mineral akan lebih bermanfaat bagi kesehatan.
Dikatakan juga oleh Dr. Allan E. Bani lewat bukunya Your Water and Your Health, mengonsumsi air non mineral tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, melainkan bermanfaat ganda, karena tidak menambah kadar mineral anorganik yang sudah lama tertimbun dalam jaringan tubuh, dan membantu membersihkan mineral anorganik yang terdapat di dalam tubuh.
Tapi jika berlebihan mengonsumsi air demineral ini juga berbahaya lo Moms untuk kesehatan tubuh.
Pasalnya berdasarkan penelitian yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO), mengonsumsi air yang tidak mengandung mineral dapat meningkatkan risiko osteoporosis, hipertensi, serangan jantung, dan hipotiroid.
Selain itu, hilangnya elektrolit dalam air dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Oleh karena kurangnya kandungan mineral dalam tubuh, mengkonsumsi air demineral jangka panjang dapat menyebabkan kegagalan mengembalikan mineral dalam tubuh yang keluar melalui keringat.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR