Nakita.id - Kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil, apa saja?
Kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil wajib diperhatikan para ibu yang saat ini berada di masa kehamilan.
Skincare adalah hal yang tak bisa dilewatkan oleh para wanita sehari-hari.
Sebab, skincare dapat membantu para wanita untuk menjaga kesehatan kulit, tak terkecuali ibu hamil.
Di masa kehamilan, para ibu hamil biasanya sangatlah rentan mengalami berbagai masalah kulit.
Seperti munculnya jerawat, kulit hitam hingga kulit kusam.
Untuk mengatasi berbagai masalah kulit tersebut, biasanya skincare akan menjadi andalan para ibu hamil.
Namun, dalam penggunaan skincare, ibu hamil juga harus cermat untuk memperhatikan setiap kandungan yang ada pada skincare.
Sebab, ada beberapa kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil, karena bisa membahayakan kehamilan dan janin.
Untuk mengetahui kandungan skincare apa saja yang tidak boleh ibu hamil gunakan, berikut Nakita berikan informasi lengkapnya dibawah ini yang dilansir dari Womens Care.
Retinol yang juga dikenal sebagai Retin-A dan retinil palmitat adalah turunan dari vitamin A.
Namun, turunan vitamin A yang terkandung pada skincare ini memiliki efek samping yang membahayakan.
Karena, kandungan ini dapat menyebabkan terjadinya cacat lahir pada bayi yang berbahaya.
Berbeda dengan vitamin A yang dibutuhkan saat kehamilan, turunan vitamin A adalah kandungan yang harus ibu hamil hindari.
Sebab, turunan vitamin A ini memiliki dampak buruk yang dapat berpengaruh pada perkembangan bayi, Moms.
Tazorac dan Accutane adalah kandungan pada skincare yang merupakan turunan dari vitamin A yang terdapat pada retinol.
Sama seperti turunan vitamin A, tazorac dan accutane juga dapat menyebabkan terjadinya cacat lahir.
Kandungan ini sebenarnya tak terlalu banyak digunakan dalam skincare.
Tapi, alangkah baiknya Moms selalu berjaga-jaga dengan melihat kembali setiap kandungan yang ada pada skincare yang digunakan selama kehamilan agar tak menimbulkan efek negatif pada janin.
Memiliki jerawat saat masa kehamilan adalah kondisi yang umum terjadi.
Untuk membantu menghilangkan jerawat, biasanya penggunaan krim jerawat jadi andalan para ibu hamil.
Dalam penggunaan krim jerawat, para ibu hamil harus memperhatikan satu hal.
Yaitu, memastikan dalam krim jerawat yang digunakan tak mengandung benzoil peroksida dan asam salisilat.
Sebab, kedua bahan ini adalah bahan pada skincare yang harus dihindari para ibu hamil.
Selama kehamilan, Moms mungkin tergoda untuk menggunakan skincare yang dapat mencerahkan kulit.
Dimana produk mencerahkan kulit ini dapat bermanfaat untuk menghindari melasma atau terjadinya pigmentasi kulit.
Tapi, sebaiknya Moms tak gunakan skincare dengan kandungan ini selama masa kehamilan.
Sebab, hydroquinone memiliki tingkat penyerapan yang lebih tinggi daripada jenis bahan kimia lainnya.
Jika menggunakan skincare dengan bahan hydroquinone, maka akan memengaruhi aliran darah sekaligus mempengaruhi kondisi bayi dalam kandungan.
Dihydroxyaceton adalah bahan kimia yang banyak digunakan dalam produk semprotan penyamak kulit.
Bahan kimia ini bereaksi dengan lapisan kulit mati di tubuh dan dipandang sebagai alternatif yang lebih aman untuk berjemur.
Meski tak diserap tubuh, namun kandungan dalam skincare ini sangat berbahaya.
Karena, Dihydroxyaceton tidak sehat bagi kesehatan ibu hamil dan juga janin.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR