Nakita.id – Kasus gagal ginjal akut pada anak terkonfirmasi di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Jakarta.
Meningkatnya kasus gagal ginjal akut yang terjadi pada anak-anak seiring dengan ditemukannya senyawa kimia yang ada di obat-obatan sirup.
Hal itulah yang menjadi dugaan terbesar penyebab gagal ginjal akut yang mayoritas menyerang anak di bawah usia 5 tahun.
Senyawa kimia yang dimaksud adalah etilen glikol, dietilen glikol, dan etilen glikol butyl ether/EGBE.
Berdasarkan pengecekan yang dilakukan oleh Kemenkes, senyawa kimia tersebut ditemukan di dalam tubuh beberapa pasien gagal ginjal akut ini.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan ketiga senyawa tersebut mampu membuat ginjal rusak.
Ketiga senyawa tersebut memicu adanya asam oksalat dalam tubuh dan kemudian menjadi kristal-kristal di dalam ginjal.
"Asam oksalat itu kalau masuk ke ginjal bisa menjadi kalsium oksalat. Kalsium oksalat itu jadi kayak kristal kecil tajam-tajam sehingga rusak ginjalnya," terang Budi dilansir dari Kompas.
Lebih lanjut lagi, Budi menyebutkan kasus gagal ginjal di Indonesia sudah mencapai 241 kasus yang tersebar di 22 provinsi.
Terhitung per 21 Oktober 2022, ditemukan 133 kematian atau 55 dari persen
"Sampai sekarang, kita sudah mengidentifikan telah dilaporkan adanya 241 kasus gangguan gagal ginjal akut di 22 provinsi," jelasnya.
Baca Juga: 4 Gejala Khas Gagal Ginjal Akut yang Terjadi pada Anak yang Patut Diwaspadai
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR