Nakita.id - Ibu hamil pasti sudah tidak asing lagi dengan surat Maryam yang ada di Al-Quran. Saat hamil memang banyak yang menyarankan memahami arti bacaan Al-Quran surat Maryam.
Sebab, surat ini kerap diamalkan para pasutri yang ingin mendapat momongan atau sedang menunggu kelahiran buah hatinya.
Surat Maryam adalah surat ke-19 dalam Al-Quran yang sering dianjurkan membacanya ketika sedang hamil atau saat ingin segera hamil.
Bagi wanita yang sedang hamil, biasanya disunahkan untuk mengamalkan Surat Maryam ayat 1-11 setiap saat atau setiap selesai shalat 5 waktu.
Sebab, pokok isi bacaan Surat Maryam 1-11 ini berisi tentang kisah Nabi Zakaria AS. Dikisahkan dalam Al Quran, Nabi Zakaria AS sangat mendambakan seorang putra karena di usianya yang sudah senja belum juga diberikan momongan.
Untuk itu, Nabi Zakaria AS pun bermunajat kepada Allah SWT untuk meminta ridho agar kelak ia dan sang istri diberikan keturuanan.
Lalu, Allah SWT pun memberikannya karunia seorang putra meskipun saat itu Nabi Zakaria AS sudah sangat tua dan istrinya adalah seorang yang mandul.
Namun, Allah yang Maha Berkehendak, memberikan karunia seorang putra yang kelak meneruskan tugas Nabi Zakaria As. Putra itu adalah Nabi Yahya AS.
Pun bagi ibu yang sedang hamil anak perempuan, biasanya membaca Surat Maryam atau diperdengarkan ke perutnya. Meski populer dibaca 1-11, nyatanya Surat Maryam ini terdiri dari 98 ayat.
Surat ini disebut Surat Maryam karena terdapat kisah perjuangan Maryam (ibu Nabi Isa a.s) saat sedang hamil. Kisah Maryam sendiri sudah sangat terkenal.
Maryam adalah wanita suci yang hamil tanpa bercampur dengan laki-laki.
Baca Juga: Doa Anak Baru Lahir yang Bisa Moms Berikan untuk Buah Hati
Karena hal tersebutlah, masa kehamilannya menjadi sangat sulit.
Ia dicaci dan dikucilkan oleh masyarakat karena telah hamil tanpa seorang suami.
Namun, atas izin Allah SWT, setelah anaknya (Nabi Isa a.s) lahir, ia dapat membela Ibunya (Siti Maryam).
- Doa agar anak berbakti
- Doa agar anak sholeh
- Menenangkan ibu hamil
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
كۤهٰيٰعۤصۤ ۚ
Kaf Ha Ya ‘Ain Shad.
Baca Juga: Cara Cepat Hamil Menurut Islam, Doa Mustajab yang Bisa Dipanjatkan dan Disertai Usaha
1. Kaf Ha Ya ‘Ain Shad.
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّا ۚ
żikru raḥmati rabbika 'abdahụ zakariyyā
2. Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria,
اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا
iż nādā rabbahụ nid&`an khafiyyā
3. (yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا
qāla rabbi innī wahanal-'aẓmu minnī wasyta'alar-ra`su syaibaw wa lam akum bidu'&`ika rabbi syaqiyyā
4. Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.
وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ
Baca Juga: Ucapan Selamat Atas Bayi yang Baru Lahir, Penuh Doa dan Juga Kebaikan
wa innī khiftul-mawāliya miw war&`ī wa kānatimra`atī 'āqiran fa hab lī mil ladungka waliyyā
5. Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu,
يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا
yariṡunī wa yariṡu min āli ya'qụba waj'al-hu rabbi raḍiyyā
6. yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai.”
يٰزَكَرِيَّآ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ِۨاسْمُهٗ يَحْيٰىۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
yā zakariyy& innā nubasysyiruka bigulāminismuhụ yaḥyā lam naj'al lahụ ming qablu samiyyā
7. (Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.”
قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا وَّقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا
qāla rabbi annā yakụnu lī gulāmuw wa kānatimra`atī 'āqiraw wa qad balagtu minal-kibari 'itiyyā
8. Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?”
قَالَ كَذٰلِكَۗ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَّقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا
qāla każālik, qāla rabbuka huwa 'alayya hayyinuw wa qad khalaqtuka ming qablu wa lam taku syai`ā
9. (Allah) berfirman, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.”
قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةً ۗقَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا
qāla rabbij'al lī āyah, qāla āyatuka allā tukalliman-nāsa ṡalāṡa layālin sawiyyā
10. Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” (Allah) berfirman, “Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat.”
فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ مِنَ الْمِحْرَابِ فَاَوْحٰٓى اِلَيْهِمْ اَنْ سَبِّحُوْا بُكْرَةً وَّعَشِيًّا
fa kharaja 'alā qaumihī minal-miḥrābi fa auḥ& ilaihim an sabbiḥụ bukrataw wa 'asyiyyā
11. Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.
يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍ ۗوَاٰتَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّاۙ
yā yaḥyā khużil-kitāba biquwwah, wa ātaināhul-ḥukma ṣabiyyā
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR