Nakita.id – Kasus gagal ginjal akut mulai meningkat.
Terutama pada anak usia 6 hingga 16 tahun.
Gagal ginjal akut sendiri merupakan kondisi penurunan fungsi ginjal secara mendadak.
Keadaan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
Seperti kekurangan cairan, infeksi, atau adanya sumbatan aliran keluar urine.
Gagal ginjal akut merupakan komplikasi dari penyakit serius lainnya.
Terdapat beberapa gejala gagal ginjal akut yang kerap dirasakan oleh para pasien.
Pemilik gagal ginjal akut kerap mengeluh mual, dan muntah, dan mengalami pembengkakan.
Dilansir Kompas, ada dua jenis gagal ginjal, yakni kronis dan akut.
Gagal ginjal akut dan gangguan ginjal akut memiliki pengertian berbeda.
Dalam situasi saat ini, sebaiknya gunakan istilah gangguan ginjal akut.
Acute Kidney Injury (AKI) atau dikenal dengan gangguan ginjal akut.
Sedangkan gagal ginjal akut merupakan Acute Kidney Injury (AKI) stadium tiga.
Penyebutan gangguan ginjal akut dilakukan agar lebih mudah untuk mendeteksi gejala.
Sehingga penanganan terhadap gangguan ginjal ini dapat diatasi dengan segera.
Penyebutan gangguan ginjal diperlukan pemeriksaan dini.
Pemeriksaan terdiri dari gejala ringan hingga gejala berat.
Nantinya bisa dilakukan terapi pada pasien.
Terapi gangguan ginjal bisa diberikan sejak dini.
Saat kondisi ginjal masih berada di stadium satu.
Dengan penanganan yang segera kondisi kesehatan masih dapat terbantu.
Semakin cepat terapi dilakukan semakin baik dalam mempercepat penyembuhan
Baca Juga: Apakah Anak yang Terkena Gagal Ginjal Akut Bisa Disembuhkan? Simak Penjelasannya!
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau orangtua untuk meningkatkan kewaspadaan.
Terutama terhadap gejala gangguan yang terjadi pada anak.
Moms perlu memperhatikan jika terjadinya penurunan jumlah air kencing atau air seni.
Gejala gangguan ginjal ini juga bisa dengan atau tanpa demam, diare, batuk, pilek, mual, dan juga muntah.
Mka apabia Si Kecil mengalami penurunan frekuensi buang air kencing atau sama sekali tidak keluar, perlu dilakukan pemeriksaan.
Moms bisa membawa ke faslitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Saat membawa ke fasyankes, orangtua diminta untuk membawa serta menginformasikan obat apa saja yang telah dikonsumsi sebelumnya.
Obat ini harus dibawa untuk menyampaikan riwayat pengobatan.
Kasus gangguan ginjal aku memang telah terjadi sejak lama, namun kini dilaporkan adanya peningkatan.
Perbedaanya terletak pada penyebab dan durasi perkembangan penyakit tersebut.
Apabila timbul gejala segera periksakan kondisi anak ke dokter dan untuk sementara hindari pemberian obat yang dijual bebas di pasaran tanpa anjuran dari dokter.
Baca Juga: Apakah Penderita Gagal Ginjal Akut Harus Cuci Darah? Ini Penjelasannya
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR