Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau orangtua untuk meningkatkan kewaspadaan.
Terutama terhadap gejala gangguan yang terjadi pada anak.
Moms perlu memperhatikan jika terjadinya penurunan jumlah air kencing atau air seni.
Gejala gangguan ginjal ini juga bisa dengan atau tanpa demam, diare, batuk, pilek, mual, dan juga muntah.
Mka apabia Si Kecil mengalami penurunan frekuensi buang air kencing atau sama sekali tidak keluar, perlu dilakukan pemeriksaan.
Moms bisa membawa ke faslitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Saat membawa ke fasyankes, orangtua diminta untuk membawa serta menginformasikan obat apa saja yang telah dikonsumsi sebelumnya.
Obat ini harus dibawa untuk menyampaikan riwayat pengobatan.
Kasus gangguan ginjal aku memang telah terjadi sejak lama, namun kini dilaporkan adanya peningkatan.
Perbedaanya terletak pada penyebab dan durasi perkembangan penyakit tersebut.
Apabila timbul gejala segera periksakan kondisi anak ke dokter dan untuk sementara hindari pemberian obat yang dijual bebas di pasaran tanpa anjuran dari dokter.
Baca Juga: Apakah Penderita Gagal Ginjal Akut Harus Cuci Darah? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR