"Bayi di bawah usia 6 bulan memiliki lapisan epidermis yang lebih tipis dibandingkan epidermis manusia biasa sehingga lebih rentan terhadap paparan zat kimia yang terdapat di dalam skincare," jelas Ria, dilansir dari laman UM Surabaya.
Menurut Ria, Moms harus memperhatikan pemilihan komposisi pada skincare yang akan diberikan pada anak.
Ia mencontohkan pada skincare tabir surya yang memiliki label untuk bayi.
"Sebaiknya bayi di bawah 6 bulan tidak diberikan tabir surya melainkan diberikan perlindungan mekanis menggunakan payung atau kanopi yang melindungi bayi dari paparan sinar matahari langsung," jelasnya.
Sehingga pada prinsipnya, penggunaan skincare untuk bayi memang harus diberikan seminimal mungkin.
Penggunaannya hanya untuk sebatas membersihkan dan melembapkan kulit saja.
Baru setelah menginjak usia 6 bulan, Moms boleh mengenalkan jenis skincare lain, misalnya tabir surya.
Terlebih bagi bayi yang tinggal di negara tropis yang menerima banyak paparan sinar matahari, termasuk di Indonesia.
"Bayi dan anak-anak dapat menggunakan skincare terbatas pada skincare yang bertujuan untuk membersihkan dan melembabkan kulit," lanjutnya.
Moms juga tak disarankan memberikan skincare yang bersifat kosmetis misalnya mengandung pemutih atau pencerah, ya.
Sebelum memilih produk skincare, Moms harus mengetahui beberapa tips memilih skincare bayi yang aman dan bagus.
Baca Juga: Pilihan Skincare Bayi yang Bisa Moms Gunakan untuk Kulit Kering si Kecil
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR