Nakita.id – Kasus pasien gagal ginjal akut mengalami peningkatan yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia.
Setidaknya terdapat 255 kasus pasien yang menderita gagal ginjal akut per tanggal 24 Oktober.
Kasus yang tercatat tersebar pada 26 provinsi.
Sebagian besar pasien gagal ginjal akut ini diderita oleh balita dan anak-anak.
Awal mula kasus ini merebak karena ditemukan adanya dugaan keracunan senyawa kimia etilen glikol dan dietil glikol.
Senyawa kimia ini merupakan cemaran dari pelarut tambahan yang digunakan dalam obat-obatan sirup.
Adanya senyawa tersebut kemudian menyebabkan terbentuknya kristal di dalam ginjal.
Pasien yang menderita gangguan ginjal akut ini diduga mengonsumsi obat-obatan yang mengandung senyawa kimia ini.
Hal ini tentu saja menjadi kekhawatiran tersendiri bagi semua orangtua.
Pasalnya penyakit ini menjadi penyebab kematian dari beberapa pasien yang diderita oleh anak-anak.
Gejala yang ditimbulkan dari gangguan ini dapat berupa demam, hilang nafsu makan, malaise, batuk pilek, mual, muntah, ISPA, diare, dan berlanjut pada kesulitan buang air kecil.
Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Bisa Memicu Komplikasi, Jangan Disepelekan!
Pasien gagal ginjal akut harus mendapatkan perawatan intensif untuk mempercepat proses penyembuhan.
Adanya hal ini membuat masyarakat bertanya-tanya apa saja yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan telah mengomfirmasi bahwa penyebab gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) adalah karena (keracunan) cemaran etilen glikol.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril memastikan, penyebab gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak bukan berasal dari ruang lingkup Covid-19, baik infeksi virus maupun efek dari vaksin Covid-19.
"Kasus gagal ginjal akut ini bukan disebabkan oleh Covid-19, vaksinasi Covid-19, atau imunisasi rutin,” ujar Syahril dikutip dari Kompas.
“Diduga akibat adanya cemaran senyawa kimia pada obat tertentu yang saat ini sebagian sudah teridentifikasi," lanjutnya.
Kesimpulan ini diperoleh setelah melakukan serangkaian penelitian
Guna mencari tahu penyebab gangguan ginjal akut meliputi biopsi atau pengambilan jaringan tubuh untuk diteliti di laboratorium.
Kemenkes juga sudah menghilangkan beberapa hal yang sebelumnya turut menjadi dugaan.
"Kita sudah menyingkirkan kasus yang disebabkan oleh infeksi, dehidrasi berat, pendarahan berat, termasuk keracunan makanan dan minuman," tutur Syahril.
"Dengan upaya itu, Kemenkes bersama IDAI dan profesi terkait telah menjurus kepada salah satu penyebab yaitu adanya keracunan atau intoksikasi obat," lanjutnya.
Penyakit ginjal akut terjadi pada anak muncul secara tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu singkat.
Gangguan ini menyebabkan kerusakan fungsi normal ginjal sebagian atau permanen.
Selain karena obat-obatan, gagal ginjal akut pada anak juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Mengutip Stanford Childrens, penyebab penyakit ginjal akut dapat disebabkan oleh:
- Kurangnya aliran darah ke ginjal untuk jangka waktu tertentu, seperti karena kehilangan darah, pembedahan, atau syok.
- Penyumbatan di saluran kemih: ketika penyumbatan berkembang antara ginjal dan uretra, urin dapat kembali ke ginjal dan menyebabkan kerusakan.
- Mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah ginjal.
- Setiap kondisi yang dapat memperlambat atau menghalangi oksigen dan darah ke ginjal, seperti henti jantung.
- Sindrom uremik hemolitik yang biasanya disebabkan oleh infeksi E coli.
- Gagal ginjal bisa berkembang karena struktur kecil dan pembuluh darah di ginjal tersumbat.
- Glomerulonefritis: glomeruli meradang dan merusak cara ginjal menyaring urine.
Baca Juga: Obat dan Perawatan Gagal Ginjal Akut Apakah Gratis? Simak Penjelasannya
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR