Nakita.id - Anak-anak sering menangis, marah-marah, bahkan berteriak histeris, kondisi ini dikenal dengan istilah tantrum.
Meskipun terkadang melelahkan dan bikin frustasi, Moms perlu tahu cara mengatasi tantrum pada anak.
Caranya dengan mengetahui apa saja ciri-ciri anak tantrum dan penyebab anak tantrum.
Melansir dari Cleveland Clinic, tantrum adalah ketika seorang anak memiliki ledakan emosi dan frustrasi yang tidak direncanakan, bisa berupa fisik, verbal, atau keduanya.
Saat mengalami tantrum, anak mungkin akam bertingkah, mengganggu, dan menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan.
Biasanya, anak bertingkah seperti ini karena ia menginginkan atau membutuhkan sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Tantrum bisa dipicu oleh hal-hal yang tampak sepele.
Misalnya Moms menyuruh anak untuk menyimpan mainannya dulu saat sedang makan.
Kemudian anak jadi bereaksi berlebihan dengan menangis, berteriak, dan memukul.
Pada dasarnya anak-anak usia balita, akan mengalami tantrum sebagai bagian dari perkembangan normal mereka.
Moms jangan khawatir, setelah mereka memasuki usia prasekolah, sekitar 4 tahun, anak-anak mulai menghilangkan kebiasaan ini.
Baca Juga: Cara Menghadapi Anak Tantrum Bisa Dilakukan dengan Pendekatan yang Seperti Ini
Tantrum ditandai dengan ledakan emosi seperti marah, menangis, memukul, bahkan berteriak histeris.
Tantrum biasanya berlangsung antara 2 sampai 15 menit.
Amukan hebat yang berlangsung lebih dari 15 menit bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius pada anak.
Apabila anak mengalami ledakan emosi yang berkepanjangan, Moms bisa berkonsultasi dengan psikolog.
- Frustrasi
- Menginginkan perhatian atau menginginkan sesuatu
- Tidak ingin melakukan sesuatu
- Lapar atau kelelahan
Penyebab utama tantrum pada anak adalah konflik dalam diri anak.
Anak ingin kebebasan tapi masih mendambakan perhatian orang tuanya.
Selain itu, anak juga belum mengembangkan keterampilan koping untuk menghadapi emosi atau kekecewaan yang besar.
Baca Juga: Begini Panduan Membantu Mengelola Emosi Anak Tantrum yang Bisa Dilakukan
Melansir dari Mayo Clinic, tidak apa-apa untuk mengabaikan anak saat tantrum.
Jika Moms memberi anak perhatian justru bisa semakin meningkatkan kemarahannya.
Tindakan mengabaikan ini baik dilakukan selama anak tidak berada dalam situasi membahayakan dirinya.
Diamkan anak sejenak dan datangi lagi beberapa waktu kemudian.
Sebaliknya apabila anak melakukan sesuatu yang sifatnya agresif, misalnya menendang, memukul, membanting, melempar, dan sebagainya, segera tangani.
Beritahukan anak dengan cara yang lembut bahwa menyakiti orang lain adalah tindakan yang tidak baik dan tidak disukai semua orang.
Dalam kondisi ini, Moms dilarang membentak atau menggunakan tindakan kekerasan karena tidak efektif untuk mengatasi tantrum.
Pelukan dapat meredakan ledakan emosi dalam diri anak.
Peluk saja anak dengan erat dan diam, tidak usah sampaikan kata-kata apa pun.
Pelukan dari ibu akan memberikan rasa aman pada anak dan memberi tahu mereka bahwa kita tetap menyayanginya.
Baca Juga: Saat Anak Tantrum, Ini Beberapa Hal yang Bisa Moms Katakan Selain Kalimat 'Jangan Nangis'
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR