Namun, setelah Maghrib tubuh Via mulai merasa kesakitan.
Rasa sakit itu terus muncul berulang-ulang.
"Pas sakitnya dateng cuma bisa diem. Padahal durasi sakitnya kurang lebih cuma 10 detik tapi ya gitu sakit banget. Dan itu berulang setiap 2 menit sekali," beber Via.
Via masih menyelesaikan pekerjaannya hingga malam.
Setelah menyanyi, Via kembali ke hotel dan mulai berteriak kesakitan. Via Vallen lantas minum obat untuk mengeluarkan janin yang dulu pernah diberikan dokter untuknya.
Tak berapa lama kemudian ada darah yang sangat banyak keluar dari jalan lahir.
Singkat cerita, Via Vallen pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Saat diperiksa tekanan darah Via Vallen jauh di bawah normal, yaitu hanya 60.
Saat pingsan, nafas Via tersengal-sengal dan seperti orang ngorok. Kondisi Via saat itu membuat sang suami panik.
Kondisi Via Vallen sangat buruk saat itu, sehingga Via diinfus kedua tangannya untuk mendapat pertolongan.
"Tanganku diinfus dua-duanya detakku ada di monitor. Kondisiku di situ udah kaya orang kritis. Biar infusnya udah sampe dua tensiku masih enggak stabil. Abis naik dikit langsung turun lagi akrena darahnya masik keluar terus. Aku enggak nyangka bisa separah ini," ungkapnya.
Dokter yang menangani Via berkata bahwa pedangdut itu harus dikuret demi keselamatan. Via akhirnya dikuret setelah tekanan darah dan kadar HB-nya stabil.
Via berharap ksiahnya menjadi pembelajaran semua perempuan untuk tidak mengabaikan saran dari dokter. Bila janin berkembang harus dikuret, amaka sebaiknya diikuti. Sebab sangat penting untuk mencintai diri sendiri.
Baca Juga: Via Vallen Keguguran, Sebut Detak dan Gerak Janin Sudah Tak Terdeteksi di Usia 8 Minggu
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR