dr. Abrez menyebut, gejala yang paling sering dilihat adalah tidak kencing selama lebih dari 12 jam.
"Kedua, saat dia (anak) tidak kencing, otomatis cairan menumpuk di tubuh. Bisa diawali dengan pembengkakan, baik di wajah, mata, juga tulang kering," sebutnya lagi.
"Lalu yang ketiga, saat kelebihan cairan, ujung-ujungnya bisa sesak napas karena ada cairan menumpuk di paru-paru," sebutnya lagi.
Berikutnya, lanjut dr. Abrez, saat racun tidak dapat keluar dan berlebihan di tubuh, ujung-ujungnya anak bisa hilang kesadaran.
"Bahkan, yang lebih parah lagi bisa menjadi kejang atau sampai tidak bernapas," ungkap dr. Abrez lagi.
dr. Abrez menyebut bahwa gangguan ginjal akut pada anak sendiri ada yang ringan sampai berat. Bahkan, bisa gagal ginjal atau ginjalnya sudah tidak dapat berfungsi lagi.
"Yang terberat adalah ginjalnya tidak bisa berfungsi, sehingga otomatis kalau kita biarkan, anaknya dapat meninggal dengan mudah," jelas dr. Abrez.
Sekarang, lanjut dr. Abrez, sudah ada teknologi yang dapat menggantikan ginjal.
"Pertama adalah cuci darah. Yang kedua adalah, kita gantikan ginjalnya dengan donor agar bisa membuatnya bertahan hidup," katanya.
Itulah penjelasan dari dr. Abrez selaku dokter anak terkait gangguan ginjal akut pada anak ya, Moms dan Dads.
Semoga penjelasan di atas benar-benar bermanfaat, ya!
Baca Juga: Terkonfimasi Kemenkes! Ini Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak yang Harus Diwaspadai
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR