Penggunaan steroid jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko terkena herpes zoster.
Seseorang dengan herpes zoster dapat menularkan virus varicella-zoster kepada siapa saja yang tidak kebal terhadap cacar air.
Ini biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan luka terbuka dari ruam herpes zoster.
Namun, setelah terinfeksi, orang tersebut akan mengembangkan cacar air daripada herpes zoster.
Hindari kontak fisik dengan siapa saja yang belum pernah menderita cacar air atau vaksin cacar air. Termasuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah, wanita hamil dan bayi baru lahir.
Herpes zoster ditandai dengan ruam yang menyakitkan, biasanya di satu area tubuh.
Tanda pertama herpes zoster sering kali adalah rasa terbakar, nyeri tajam, kesemutan atau mati rasa di bawah kulit di satu sisi tubuh.
Terutama punggung, perut atau wajah, yang dapat menyebabkan gatal atau nyeri parah.
Gejala lainnya yang dapat terjadi adalah kelelahan, demam, menggigil, sakit kepala dan sakit perut juga dapat terjadi.
Setidaknya 1 sampai 14 hari setelah timbul rasa sakit, ruam lepuh kecil muncul di area kulit yang memerah.
Seperti halnya cacar air, setelah beberapa hari lepuh akan mengeras. Selama beberapa hari hingga minggu, kerak akan terlepas dan kulit akan sembuh.
Baca Juga: Penularan Penyakit Kulit Herpes yang Umum Terjadi, Jangan Disepelekan
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR