Nakita.id – Apa pertolongan pertama gagal ginjal akut? Ini yang sebaiknya Moms lakukan.
Pertolongan pertama gagal ginjal akut penting diketahui oleh semua orang, terutama para orangtua.
Dengan mengetahui pertolongan pertama gagal ginjal akut, Moms bisa langsung bertindak ketika Si Kecil menunjukkan gejala gagal ginjal akut.
Seperti diketahui, belakangan ini, kasus gagal ginjal akut di Indonesia tengah mengalami kenaikan. Terjadi sejak tiga bulan kemarin, kasus gagal ginjal akut kini telah tersebar di 27 provinsi.
Provinsi DKI Jakarta terbanyak dengan 57 kasus, diikuti Jawa Barat dengan 36 kasus, Aceh 30 kasus, Jawa Timur 25 kasus, dan Sumatera Barat 19 kasus.
Kasus gagal ginjal akut ini banyak menyerang anak-anak, khususnya balita.
Melansir dari Kompas, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyampaikan, jumlah kasus gagal ginjal akut progresif atipikal mencapai 269 kasus per tanggal 26 Oktober 2022.
Terdapat peningkatan dari total 245 kasus yang dilaporkan Kemenkes pada Minggu (23/10/2022).
Sementara itu, angka kematiannya juga meningkat, yakni mencapai 157 anak. Sebelumnya, dilaporkan pasien yang meninggal sebanyak 143 anak.
Dengan terus bertambahnya jumlah kasus, maka Moms perlu sigap dengan mengetahui apa saja pertolongan pertama gagal ginjal akut.
Pasalnya, pertolongan pertama dapat membantu mencegah gagal ginjal akut semakin buruk.
Baca Juga: Masih Terus Terjadi Kasus, Ini Antisipasi yang Bisa Orangtua Lakukan Untuk Cegah Gagal Ginjal Akut
Lantas, apa saja pertolongan pertama yang bisa dilakukan?
Pertolongan pertama gagal ginjal akut
Melansir dari laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan, Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes. menjelaskan penanganan gagal ginjal akut dimulai dari diagnosis klinis.
Diagnosis klinis adalah mengamati gejala dan tanda klinis yang dialami pasien.
Mengamati gejala ini pun bisa dilakukan oleh Moms di rumah.
Salah satu gejala utama gagal ginjal akut adalah penurunan produksi urine atau bahkan tidak ada sama sekali buang air kecil (anuria).
“Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi/penyaringan ginjal.
Biasanya ditandai peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi urine,” kata dr. Yanti.
Selain itu, ada gejala lain yang juga mesti Moms waspadai, yaitu:
- Warna urine berubah menjadi pekat atau kecokelatan
- Diare
- Mual
- Muntah
- Demam selama 3-5 hari
- Batuk
- Pilek
- Sering mengantuk
Apabila Si Kecil menunjukkan satu atau bahkan lebih gejala, Moms sebaiknya segera memeriksakan anak ke dokter.
Di rumah sakit, Kemenkes merekomendasikan agar pemeriksaan berlanjut pada fungsi ginjal (turun, kreatinin).
Kalau fungsi ginjal meningkat, selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis, evaluasi kemungkinan etiologi dan komplikasi
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif gagal ginjal akut, selanjutnya pasien akan dilakukan perawatan di ruangan intensif berupa High Care Unit (HCU)/Pediatric Intensive Care Unit (PICU) sesuai indikasi.
Selama proses perawatan, fasyankes akan memberikan obat dan terus memonitoring kondisi pasien yang meliputi volume balance cairan dan diuresis selama perawatan, kesadaran, napas kusmaull, tekanan darah, serta pemeriksaan kreatinin serial per 12 jam.
Nah, itu dia Moms pertolongan pertama gagal ginjal akut yang sebaiknya dilakukan.
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR