Saat si Kecil mengamuk, tetap bersikap tenang, tersenyum, dan perlihatkan kita tetap menghargainya.
Biasanya, ngambeknya akan sedikit lumer dan setelah itu orang tua bisa berujar, "Ibu tahu kamu kecewa, sedih. Sekarang kita pulang dulu, yuk! Nanti kita bicarakan di rumah. Ibu mau dengar apa maumu."
Tentunya orang tua harus konsisten dengan ucapannya.
Tiba di rumah, ia harus mau mendengarkan keluhan-keluhan anak dan sama-sama mencari pemecahannya.
Kemarahan anak biasanya tak akan reda dengan sendirinya.
Justru sikap seperti itu bisa membuat anak makin kecewa dan frustrasi.
Bisa saja ngambeknya kemudian dialihkan di rumah karena masalah utamanya tak diselesaikan.
Terakhir, sebelum mengajak pergi Moms harus melakukan antisipasi agar anak tak mengamuk.
Misalnya, "Mama mau ajak kamu ke mal, tapi janji, hanya boleh minta satu barang saja. Kamu nanti mau minta apa? Stiker atau boneka? Pilih salah satu, tidak boleh lebih dari itu."
Nah, karena si kecil dilibatkan dalam perencanaannya, ia pun biasanya akan menepati janji karena merasa dirinya dihargai.
Bisa juga ditambahkan dalam "perjanjian" itu, apa sanksinya jika si kecil ingkar janji. Misalnya, pada kepergian berikut, ia tak boleh ikut lagi. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Si Kecil Sering Mengamuk? Begini Cara Agar Anak Tak Suka Marah-marah
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR