Nakita.id – Cari tahu selengkapnya mengenai alat reproduksi laki-laki bagian dalam.
Sistem reproduksi pada laki-laki biasanya dimulai ketika mulai akil baligh antara usia 9 sampai dengan 12 tahun.
Pada usia ini ditandai dengan terbentuknya hormon testosteron.
Hormon testosteron diproduksi oleh testis pada rentang usia tersebut yang kemudian mempengaruhi pemasakan sel kelamin dan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder.
Hal-hal yang sudah mulai terlihat di antaranya tumbuhnya rambut kelamin, perubaha suara yang semakin membesar, terbentuknya jakun dan bahu yang melebar.
Ketika mempelajari sistem reproduksi pada pria, termasuk juga mempelajari apa saja organ-organ reproduksi yang berperan di dalamnya.
Sistem reproduksi laki-laki tersusun dari organ-organ yang terletak di luar tubuh dan organ-organ yang berada di dalam tubuh.
Oleh karena itu, organ reproduksi pria digolongkan menjadi organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
Adapun organ yang termasuk alat reproduksi bagian luar yaitu penis dan skrotum.
Sementara, alat reproduksi yang terletak di bagian tubuh antara lain saluran pengeluaran dan kelenjar yang menghasilkan hormo-hormon kelamin.
Untuk lebih lengkap, simak penjelasan mengenai alat reproduksi bagian dalam berikut ini.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Mandul dan Jenis Infertilitas Pada Pasangan
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, organ reproduksi pria dapat digolongkan menjadi organ reproduksi organ dalam dan organ reproduksi luar.
Organ reproduksi luar terdiri dari penis dan skrotum.
Organ reproduksi dalam terdiri dari testis yang berisi tubulus seminiferous, saluran pengeluaran yang terdiri dari epididymis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
Serta kelenjar asesoris yang terdiri dari vesikaseminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Berikut ini adalah uraian mengenai alat reproduksi bagian dalam.
Testis berfungsi penghasil sperma dan hormon kelamin yang pembentukannya terjadi di dalam tubulus seminiferus.
Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel Leydig penghasil hormon testosteron dan hormon androgen.
Testis berisi saluran-saluran yang memiliki fungsinya masing-masing.
- Epididimis: saluran ini terletak dalam skrotum dan keluar dari kedua testis. Disini, sel sperma disimpan sementara hingga matang.
- Vas deferens: saluran ini adalah tempat bergeraknya sperma dari epididimis ke kantung semen (vesikula seminalis).
- Uretra: saluran ini berada dalam penis yang berfungsi sebagai ekskresi urine dari kandung kemih
Selain bagian-bagian di atas, alat reproduksi bagian dalam pria juga termasuk kelenjar-kelenjar aksesori. Berikut ini adalah kelenjar aksesoris besert fungsi masing-masing:
- Vesikula seminalis (kantung mani)
Saluran ini menghasilkan cairan kental kekuning-kuningan, bersifat basa, mengandung mukus, enzim koagulasi, asam askorbat, prostaglandin dan gula fruktosa (sumber energi sperma).
- Kelenjar prostat
Saluran ini merupakan penghasil getah kelamin bersifat encer yang mengandung enzim antikoagulan, penyuplai nutrisi, dan berasa sedikit asam.
- Kelenjar bulbouretralis (Kelenjar Cowper)
Kelenjar ini berjumlah sepasang. Memiliki hasil sekresinya cairan bening, menetralkan urine asam pada uretra.
Membawa sejumlah sperma bebas sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dalam alat reproduksi bagian dalam pada pria terdapat proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon.
Kelenjar hipofisismenghasilkan hormon perangsang folikel (Folicle Stimulating Hormon/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormone/LH).
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR