Nakita.id - Di modul Biologi kelas XI KD.3.12, peserta didik diminta mempelajari alat-alat reproduksi pria.
Peserta didik diharapkan bisa mengidentifikasi serta menjabarkan struktur fungsi jaringan dan sistem reproduksi pada laki-laki.
Sistem reproduksi laki-laki mulai memproduksi hormon testosteron pada masa akil baligh.
Masa akil baligh bisa bervariasi pada setiap laki-laki.
Bisa sejak usia 9-12 tahun.
Setelah organ reproduksi sudah memproduksi hormon testosteron, maka akan muncul sifat-sifat kelamin sekunder.
Sifat-sifat kelamin sekunder diantaranya tumbuhnya rambut kelamin, suara membesar, muncul jakun, serta bahu lebar.
Sistem reproduksi pria terdiri dari alat reproduksi bagian dalam dan alat reproduksi bagian luar.
Alat reproduksi laki-laki bagian luar bisa dengan mudah diidentifikasi.
Namun, alat reproduksi laki-laki bagian dalam perlu dipelajari untuk mengetahui fungsinya.
Peserta didik juga bisa memahami cara kerja masing-masing bagian alat reproduksi bagian dalam laki-laki.
Baca Juga: Ketahui Alat Reproduksi Laki-Laki Bagian Dalam, Simak Penjelasan Lengkapnya
Berfungsi menghasilkan sperma dan hormon kelamin. Pembentukannya terjadi di tubulus seminiferus.
Tubulus seminiferus merupakan tempat spermatogenesis.
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma.
Di dalam tubulus seminiferus, terdapat dinding yang dilapisi sel germinal yang disebut spermatogonium.
Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel Leydig penghasil hormon terstosteron dan hormon androgen.
Saluran reproduksi terdiri dari beberapa bagian berikut:
- Epididimis: saluran dalam skrotum dan keluar dari kedua testis. Sel sperma disimpan sementara hingga matang di epididimis.
- Vas deferens: saluran tempat bergeraknya sperma dari epididimis ke kantung semen.
- Uretra: saluran yang berada di dalam penis. Berfungsi sebagai ekskresi urine dari kandung kemih.
Penting untuk mengetahui penjelasan mengenai hormon pada laki-laki.
Baca Juga: Alat Reproduksi Dalam Wanita, Fungsi dan Cara Merawat Kebersihannya
Hormon yang dikeluarkan merangsang hipofisis anterior yaitu hormon gonadotropin.
Hormon ini merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan hormon LH (Luitenizing Hormon) dan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormon).
Hormon LH menstimulasi sel-sel Leydig untuk menyekresikan hormon testosteron, yang berfungsi saat spermatogenesis, pematangan sperma, mencegah pengeroposan tulang dan pertumbuhan kelamin sekunder pada pria.
Sementara itu, hormon FSH berperan merangsang sel-sel sertoli dalam tubulus seminiferus untuk mengubah sel-sel spermatid menjadi sperma saat terjadi spermatogenesis.
Kelenjar ini terdiri dari 3 jenis, yaitu vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretralis.
Masing-masing kelenjar memiliki fungsi masing-masing.
Berikut penjelasannya:
- Vesikula seminalis: sering disebut sebagai kantung mani. Kelenjar ini menghasilkan cairan kental kekuning-kuningan, bersifat basa, mengandung mukus, enzim koagulasi, asam askorbat, prostaglandin, dan gula fruktosa.
- Kelenjar prostat: penghasil getah kelamin bersifat encer. Mengandung enzim antikoagulan, penyuplai nutrisi, dan rasanya agak asam.
- Kelenjar bulbouretralis: kelenjar yang bentuknya kecil dan berjumlah sepasang. Kelenjar ini membawa sejumlah sperma bebas sebelum dikeluarkan dari tubuh.
Itulah dia penjelasan mengenai alat reproduksi laki-laki bagian dalam.
Tonton Sisi Baru dari Kisah Legendaris yang Telah Dinanti dalam Disney’s 'Mufasa: The Lion King'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR