Dilansir dari The Guardian, makan yang kaya akan jahe (Zingiber Officinale), bawang (Allium cepa) dan bawang putih (Allium sativum) bisa menjadi diet preventif dan terapeutik baru
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Ginjal Nutrition menyimpulkan:
Bahwa nefro-toksisitas yang diinduksi alkohol dilemahkan oleh pengobatan ekstrak jahe, sehingga jahe dapat digunakan sebagai nutrisi reguler untuk melindungi sel-sel ginjal.
Studi ini menyelidiki efek pelindung nefro dari jahe terhadap stres oksidatif yang diinduksi alkohol kronis dan kerusakan jaringan.
Studi lain yang diterbitkan dalam Science Alert menyimpulkan bahwa kadmium menginduksi nefrotoksisitas dengan mengganggu fungsi ginjal dan merangsang peroksidasi lipid.
Pra-perawatan dan pasca perawatan ekstrak bawang pada tikus yang diobati dengan kadmium menghasilkan potensi pelindung ringan.
Namun, perawatan bersama dengan ekstrak bawang selama pemberian kadmium menunjukkan potensi antioksidan yang signifikan dalam mencegah nefrotoksisitas yang diinduksi kadmium.
Sementara itu, hasil penelitian hewan yang diterbitkan dalam Food Chemistry menemukan bahwa jahe dapat membantu melindungi terhadap kerusakan ginjal.
Dalam penelitian yang berbeda jahe juga menunjukan efek pada kadar antioksidan darah dan kesehatan ginjal yang diteliri pada hewab.
Satu studi yang diterbitkan dalam Pharmacological Reports pada tahun 2008 menemukan.
Bahwa bawang putih dapat secara signifikan mengurangi kerusakan ginjal yang terkait dengan paparan merkuri klorida pada hewan laboratorium.
Baca Juga: Ini Dia 10 Jenis Makanan yang Diperbolehkan untuk Penderita Gagal Ginjal Akut, dari Kol hingga Ikan
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR