Nakita.id – Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai pengertian struktur atom dan nanotekologi.
Dalam materi IPA Kelas 10 SMA kurikulum merdeka mempelajari tentang struktur atom.
Ketika berbicara mengenai atom maka erat kaitannya dengan nanoteknologi.
Dengan mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu untuk mendeksripsikan pengertian dan pentingnya nanoteknologi.
Selain itu, siswa juga dapat menganalisis struktur atom dan unsur-unsurnya.
Atom merupakan unit terkecil dari suatu zat yang memiliki sifat kimia suatu unsur.
Selain itu, atom berikuran sangat kecil sehingga tidak bisa menimbang sebuah atom.
Setiap gabungan atom sejenis membentuk unsur yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lainnya melalui reaksi kimia.
Lantas apa itu struktur atom? Untuk membantu memahami pengertian struktur atom, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
Sebelum masuk pada materi, ayo ingat-ingat lagi apa saja bagian-bagian atom?
Bagian atom merupakan partikel penyusun atom atau partikel subatom.
Atom memiliki bagian inti atom yang disebut nukleus sebagai pusat atom. Inti atom ini menentukan massa atom.
Inti atom ditempati oleh partikel atom yaitu proton (partikel atom bermuatan positif) dan neutron (partikel atom tidak bermuatan listrik).
Adapun partikel atom bermuatan negatif menempati bagian di luar nukleus. Simak partikel penyusun atom pada tabel berikut ini.
Nomor massa menyatakan jumlah proton dan neutron sedangkan nomor atom menyatakan jumlah elektron.
Dalam sebuah atom yang netral jumlah elektronnya sama dengan jumlah proton.
Atom netral artinya atom tersebut tidak membentuk ion yaitu tidak melepas atau menangkap elektron pada kulit terluarnya.
Nanoteknologi berhubungan dengan rekayasa material di tingkat atom dan molekul. Tapi tahukah apa itu yang dimaksud nanoteknologi?
Kata nano berasal dari Bahasa Yunani yang artinya kerdil. Ukurannya adalah satu perseribu juta atau satu persemilyar.
Jika dibandingkan terhadap ukuran meter maka satu nanometer (nm) sama dengan 10–9 m.
Ukuran nano ini digunakan pada rekayasa teknologi sehingga dikenal dengan istilah nanoteknologi.
Istilah ini muncul pada tahun 1974 yaitu saat Norio Taniguchi menyatakan bahwa material dapat dikontrol dan direkayasa hingga ukurannya lebih kecil dari ukuran mikrometer.
Jadi area nanoteknologi adalah teknik bagaimana menciptakan mesin-mesin seukuran molekul untuk memanipulasi dan mengontrol sebuah objek.
Melalui nanoteknologi, material dapat didesain sedemikian rupa untuk memperoleh sifat dan material yang diinginkan tanpa memboroskan atom-atom yang tidak diperlukan.
Nanoteknologi merupakan salah satu penerapan prinsip kimia hijau untuk tujuan pelestarian lingkungan.
Untuk membantu memahaminya, mari lihat kembali mengenai adanya silika dalam lumpur Lapindo yang telah diproses menggunakan mesin ball mill untuk menghasilkan nanosilika.
Silika ukuran nano ini berguna untuk memperkuat bahan bangunan yaitu batako atau batubata.
Nanosilika yang berasal dari lumpur Lapindo dicampur dengan semen masing-masing dengan perbandingan 50 persen.
Pada penggunaannya sebagai bahan bangunan ternyata hanya dengan komposisi 10 persen nanosilika dari berat total semen maka kekuatannya bisa mencapai dua hingga tiga kali dari desain batubata atau batako yang dibuat tanpa teknologi nano.
Hal menarik lainnya adalah ukuran nanopartikel memberikan sifat fisika dan sifat kimia baru.
Pada contoh yang sudah diulas, nanosilika dapat bersifat nanofiller ketimbang silika yang tidak berukuran nano.
Nanosilika dapat mengisi rongga-rongga kosong di dalam batubata sehingga mencegah pelapukan dan tidak kedap air.
Baca Juga: Mengetahui Ciri dan Jenis Reaksi Kimia, Materi IPA Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR