Tabloid-Nakita.com - Kondisi tubuh yang overweight atau obesitas memang rentan terhadap gangguan kesehatan. Dari masalah datang bulan tidak teratur, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke, hingga gangguan kesuburan. Jika sebelum menikah sudah mengalami obesitas, bisakah hamil normal? Apa saja masalah kehamilan bagi ibu obesitas?
Perempuan dengan indeks massa tubuh (IMT) di atas 25, yang dianggap overweight, memang lebih cenderung mengalami kondisi kehamilan tertentu seperti diabetes gestasional (diabetes yang dialami semasa hamil). Risiko ini akan meningkat bila IMT Mama 30, atau di atasnya (dikategorikan obesitas). Meskipun begitu, berbagai kondisi ini bisa diatasi, bahkan dicegah. Dengan demikian, Mama bisa tetap menjalani kehamilan yang sehat dan persalinan yang aman.
Cornelia van der Ziel, dokter kandungan yang juga instruktur klinis bidang obstetri di Harvard Medical School, menegaskan bahwa kebanyakan perempuan dengan kelebihan berat badan bisa hamil normal, dan memiliki bayi yang normal.
"Mama bisa overweight namun tetap memiliki kehamilan yang sehat. Ibu hamil yang obesitas bisa mengecilkan risikonya dengan makan sehat, latihan, dan mengikuti aturan tentang penambahan berat badan," papar penulis buku Big, Beautiful, and Pregnant: Expert Advice and Comforting Wisdom for the Expecting Plus-Size Woman ini.
Hampir 70 persen perempuan obesitas di Amerika mengatakan bahwa kehamilan mereka cukup baik, atau bahkan fantastis. Hampir tiga dari empat perempuan yang mengalami postpartum pun mengatakan hal yang sama. Kalaupun ada kekhawatiran sebenarnya bisa dimaklumi.
Sebanyak 47 persen perempuan meresahkan kesehatannya, terutama mengenai diabetes gestasional, penambahan berat badan, dan tekanan darah. Selain itu juga khawatir akan melahirkan bayi yang besar, harus menjalani operasi caesar, masalah punggung dan jantung, problem persalinan, hingga mengalami preeklamsia.
Sebaliknya, kebanyakan perempuan obesitas tetap yakin dengan kesehatan bayinya. Hanya satu dari lima perempuan yang mencemaskan pengaruh diabetes gestasional pada bayi, dan bahwa bayi akan lahir dengan berat badan berlebih.
Meskipun begitu, akan ada beberapa masalah kehamilan bagi ibu obesitas yang tak bisa Mama hindari, yaitu:
1. Sulit menemukan bra yang mampu menampung payudara yang membesar. Kebanyakan perempuan memiliki ukuran pakaian 16-18 (43 persen), atau 20-24 (41 persen). Mama juga susah mencari pakaian hamil yang trendi, atau cocok untuk dikenakan ke kantor.
2. Mama tidak akan terlihat hamil sampai trimester ketiga, dan ini sering membuat Mama kesal. Sebab, dengan perut yang besar Mama bisa mengabarkan kehamilan Mama pada orang-orang di sekitar Anda. Banyak perempuan yang frustrasi karena malah dikira bertambah gemuk, dan bukannya hamil.
3. Mama tak akan merasa nyaman secara fisik. Perempuan obesitas umumnya mengeluhkan kelelahan, nyeri sendi, dan nyeri punggung. Atau, sekadar merasa tidak nyaman, bertambah besar dan berat, dan sulit bergerak. Yang lain, merasa energinya terkuras.
Di luar masalah tersebut, ibu obesitas bisa tetap hamil normal, dan menjalani persalinan dengan lancar. Menurut van der Ziel, pengalaman perempuan obesitas yang sukses melahirkan anak-anak yang sehat, dokter yang mampu memahami kondisi pasien, dan dukungan dari keluarga, akan membantu Mama menghasilkan kehamilan yang sehat.
(KompasFemale)
KOMENTAR