Nakita.id – Saat hamil, perkembangan janin di dalam kandungan penting untuk diperhatikan.
Moms perlu mengetahui apakah berat badan janin sudah sesuai dengan usia kehamilan atau tidak.
Salah satu indikator janin sehat adalah berat janin yang sesuai dengan usia kandungan Moms.
Pasalnya, berat badan bayi yang tidak normal atau kurang sangatlah berisiko.
Berat badan bayi yang rendah bisa membuat Si Kecil berisiko mengalami masalah kesehatan.
Bayi yang mengalami berat badan lahir rendah mengalami gangguan perkembangan.
Seperti terjadi keterlambatan motorik, cerebral palsy, dan terjadi masalah dari segi psikologisnya.
Untuk mengatasi berat badan janin kurang ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Moms perlu melakukan perawatan kehamilan dengan baik guna menghindari bayi lahir dengan berat badan kurang.
Baca Juga: Ketahui Berat Badan Janin yang Ideal Setiap Trimester hingga Faktor yang Memengaruhinya
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita beberapa waktu lalu, Dr. dr. Irvan Adenin, SpOG, Subsp. KFM Spesialis Kandungan, Konsultan Fetomaternal dari RSIA Tambak mengungkapkan untuk mengatasi berat badan kurang perlu diketahui terlebih dahulu penyebabnya.
Hal ini dikarenakan, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan berat badan janin rendah,
Berat badan janin kurang bisa disebabkan saat ibu mengalami gangguan kesehatan seperti lupus.
Ibu hamil yang mengalami lupus lebih memiliki risiko mengalami komplikasi kehamilan seperti preeklamsia dan eklamsia.
Lupus saat hamil dapat memengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan dan meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau Si Kecil lahir dengan berat badan rendah.
Apabila Moms mengalami lupus dan khawatir bayi lahir dengan berat badan rendah, sebaiknya lakukan kontrol ke dokter kandungan lebih sering.
Tujuannya untuk memastikan kondisi Moms dan janin dalam keadaan sehat.
Pemeriksaan bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi penyakit lupus saat hamil.
Sehingga dokter bisa memberikan obat-obatan yang sesuai dalam pengobatan lupus.
“Dilihat dulu dari penyebabnya, kalau genetik berulang sekitar 8% dalam satukali periode kehamilan. Dari imunnya, misalnya lupus, jika masa aktif kita obati lupusnya terlebih dahulu baru kita kasih obat-obat anti peradangan pada lupus,” ungkap dr. Ivan.
Hal yang sama juga dilakukan apabila berat badan janin rendah jika disebabkan miom yang membesar saat hamil.
Kondisi ini bisa membuat bayi tidak berkembang dengan optimal.
Miom yang terdapat di dalam kandungan dapat menghalangi janin untuk tumbuh dan membesar.
Apabila miom dalam rahim cukup mengganggu, maka dokter akan sesegera mungkin melakukan pengangkatan saat hamil.
Kita harus cari tahu dahulu penyebabnya baru tahu cara mengatasinyanya
"Ada tumor di dinding rahim. Kita angkat dahulu si miomnya itu karena nanti akan nempel lagi di situ," sambungnya.
dr. Ivan mengungkapkan untuk menambah berat badan janin maka ibu perlu memerhatikan asupan makanan yang dikonsumsi.
Asupan nutrisi ibu hamil turut memengaruhi kenaikan berat badan pada janin dan diri Moms sendiri.
Cobalah untuk meningkatkan asupan kalori harian.
Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung protein dan bervitamin tinggi yang bisa ditemukan dalam buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan jenis makanan lainnya yang juga direkomendasikan oleh dokter.
"Faktor malnutrisi pada ibu stunting, diberi makan yang benar, jumlah komposisi protein yang cukup, harus ada vitamin karena secara tidak langsung memengaruhi kadar protein, zat lemak itu sendiri," terang dr. Ivan.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR