Nakita.id – Kekhawatiran yang besar terhadap gagal ginjal akut (acute kidney failure/AKI) pada anak membuat orangtua ingin tahu apa saja cara pencegahan.
Dengan menerapkan cara pencegahan gagal ginjal akut, anak bisa terlindungi dari risiko ini.
Cara pencegahan gagal ginjal akut pada anak dapat dilakukan menerapkan pola hidup sehat.
Maraknya kasus gagal ginjal akut yang terjadi di Indonesia belakangan memang menimbulkan kepanikan dan kewaspadaan.
Terutama, bagi orangtua yang memiliki anak-anak berusia balita.
Gagal ginjal akut pada dasarnya merupakan kondisi yang hilangnya fungsi ginjal sebagai mestinya secara tiba-tiba.
Ketika mengalami gangguan, maka ginjal tidak akan menjalankan fungsi dengan baik.
Kerusakan ginjal yang terjadi dalam beberapa jam atau beberapa hari.
Gangguan ini menyebabkan penumpukan produk limbah dalam darah.
Sehingga, menyulitkan ginjal untuk menjaga keseimbangan cairan yang tepat dalam tubuh.
Gejala khas dari gagal ginjal akut adalah pengeluaran urinw yang menurun, retensi yang menyebabkan pembengkakan tubuh, lemas, dan pucat.
Baca Juga: Apakah Ada Perbedaan Pada Anak Sebelum dan Sesudah Terkena Gagal Ginjal Akut?
Namun, gagal ginjal akut pada anak tidak selalu permanen, Moms.
Jika anak segera mendapatkan perawatan dan tidak memiliki masalah kesehatan serius lainnya, maka ginjal dapat kembali bekerja secara normal.
Penyebab gagal ginjal akut pada anak tidak selalu disebabkan karena toksisitas pada obat-obatan yang dikonsumsi.
Gagal ginjal akut pada anak juga dapat disebabkan oleh infeksi hingga kerusakan pada ginjal lainnya.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, berikut ini adalah cara pencegahan gagal ginjal akut pada anak.
Untuk memastikan kesehatan ginjal anak tetap terjaga, pastikan anak untuk banyak beraktifitas fisik maupun berolahraga.
Olahraga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, mengontrol tekanan darah dan kolesterol, membangun kekuatan dan daya tahan.
Hal ini tentu dapat mencegah kelebiha berat badan pada anak atau obesitas.
Apalagi, obesitas dapat dapat meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi, yang merupakan dua penyebab utama gagal ginjal.
Penting untuk aktif secara fisik setidaknya selama 30 menit setiap hari.
Ada banyak jenis olahraga yang dapat membantu anak tetap sehat termasuk berjalan kaki, atau olahraga aerobik seperti jogging, berenang, bersepeda, naik tangga, atau hiking.
Pola makan sehat tidak hanya akan membuat tubuh merasa lebih baik tetapi juga dapat membantu memperlambat penyakit ginjal Anda.
Hal yang perlu diperhatikan adalah mengurangi asupan garam seminimal mungkin. Makanan tinggi garam benar-benar dapat membebani ginjal.
Berikutnya adalah menghindari makanan tinggi protein karena dapat membebani kerja ginjal.
Sebaliknya, pilihlah makanan yang rendah lemak jenuh dan kolesterol seperti ikan, daging tanpa lemak, pengganti telur dan olesan daripada mentega dan margarin.
Langka untuk mencegah gagal ginjal berikutnya adalah dengan menghindari obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan gagal ginjal.
Penggunaan NSAID jangka panjang, terutama pada dosis tinggi, mengurangi aliran darah ke ginjal yang menyebabkan kerusakan pada jaringan ginjal.
Beberapa resep dan obat-obatan yang dijual bebas, seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dari waktu ke waktu.
Penting juga untuk memberi tahu penyedia layanan kesehatan tentang resep obat atau suplemen lain yang diminum.
Sehingga, mereka dapat meresepkan obat yang tidak akan memiliki interaksi yang merugikan dengan obat saat ini.
Kadar gula darah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk yang di luar kendali seseorang seperti hormon, penyakit, atau stres.
Seiring waktu, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah di dalam ginjal menjadi sempit dan tersumbat serta dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan membahayakan ginjal.
Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Disebabkan oleh Obat Sirup, Simak Fakta 5 Obat yang Ditarik oleh BPOM
BERITA POPULER: Cara Daftar PKH yang Cair November 2024 hingga Alasan Andre Taulany Gugat Cerai Istri
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR