Sebenarnya, stretch mark tidak hanya terjadi kepada ibu hamil saja.
Wanita yang tidak menjalani kehamilan juga bisa memiliki stretch mark.
Seperti, adanya riwayat keluarga yang memiliki stretch mark, berat badan berlebih, atau Moms mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Sedangkan penyebab stretch mark pada ibu hamil antara lain:
- Peregangan pada kulit akibat pembesaran perut.
- Terjadinya kenaikan berat badan setiap trimester.
- Genetik atau ada riwayat dari keluarga sebelumnya.
- Kadar hormon kortisol meningkat.
Hormon inilah yang biasanya melemahkan fiber elastik kulit.
- Ibu hamil kurang melakukan aktivitas fisik.
Stretch mark memiliki dua jenis, yaitu stretch mark putih dan merah, Moms perlu mengenali keduanya sebelum mencari tahu cara untuk mengatasinya.
Baca Juga: 5 Manfaat Minyak Zaitun untuk Ibu Hamil, Dapat Mengurang Stretch Mark Hingga Tingkatkan Kekebalan
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR