Apabila masih ada cairan yang keluar, kemungkinan itu merupakan air ketuban yang telah pecah.
Tekstur air ketuban sangat tipis dan cair.
Hal itu berbeda dari keputihan yang kental dan memiliki variasi warna, dari bening hingga abu-abu.
Kalau sudah ada beberapa tanda ketuban pecah seperti di atas, jangan panik.
Berikut hal-hal yang bisa Moms lakukan saat tanda air ketuban pecah mulai terjadi.
Jika Moms mengalami tanda-tanda air ketuban pecah, segera hubungi dokter atau bidan.
Tenaga kesehatan kemungkinan meminta Moms untuk tetap beristirahat di rumah apabila Moms belum merasakan kontraksi.
Kendati begitu, ibu hamil dianjurkan segera ke rumah sakit dalam keadaan berikut:
1. Ketuban pecah sebelum 37 minggu: jika ketuban pecah sebelum waktunya, bumil bisa dinyatakan mengalami ketuban pecah dini (PROM).
2. Ketuban berbau busuk, berwarna kehijauan atau kecokelatan, mengandung banyak darah: kondisi ini merupakan tanda-tanda gawat janin. Itu bisa disebabkan karena bayi telah mengeluarkan mekonium (feses pertamanya). Dalam hal ini, bidan atau dokter alan segera memeriksa kondisi bayi bumil.
3. Ibu hamil positif terinfeksi Streptokokus Grup B (GBS): bakteri di usus yang dapat berkoloni pada vagina dan ditularkan ke janin saat persalinan. Ibu hamil umumnya disarankan untuk uji GBS pada 36-37 minggu kehamilan. Jika positif, dokter akan memberi tindakan cepat setelah air ketuban pecah untuk risiko bayi Moms terpapar selama persalinan.
Baca Juga: Penanganan Pertama Ketika Air Ketuban Pecah Tapi Tidak Mulas
16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Perlunya Aksi Nyata Serta Perlindungan Hak Korban
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR