2. Mengasah kemampuan berimajinasi
Dibandingkan dengan menonton video atau melihat gambar, storytelling dapat membantu si kecil untuk aktif berimajinasi. Ketika Moms bercerita secara verbal secara menyenangkan dan interaktif, si kecil akan terstimulasi untuk membayangkan objek tersebut lewat bantuan imajinasi.
Sejalan itu, storytelling juga dapat menumbuhkan kemampuan critical thinking mengenai beragam skenario yang akan terjadi selanjutnya dalam kehidupan anak. Apabila kebiasaan ini terus dilakukan dengan rutin, imajinasi dan kreativitas si kecil akan tumbuh dengan sendirinya.
Moms juga bisa menggunakan mainan seperti boneka dari koleksi soft toys BLÅVINGAD dari IKEA untuk menunjang storytelling, agar si kecil dapat memvisualisasikan cerita yang dibawakan.
3. Menambah pengetahuan
Fabel atau kisah dengan tokoh binatang umumnya mampu mengintegrasikan unsur budaya dan moral dengan cara yang kreatif. Selain menambah wawasan tentang jenis-jenis binatang, fabel juga bisa membantu si kecil untuk memahami karakter para tokoh di dalamnya.
Selain dengan fabel, pengetahuan baru juga bisa disampaikan melalui cerita yang mengenalkan beragam profesi maupun tempat. Agar lebih mudah dipahami, Moms bisa menceritakan profesi yang lekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti petani, guru, dan pilot.
4. Momen bonding bagi orangtua dan anak
Sering kali Moms atau Dads disibukkan dengan pekerjaan maupun berbagai kegiatan lainnya, sehingga hanya memiliki sedikit waktu bersama anak. Padahal menghabiskan waktu bersama dapat membangun rasa percaya antara orang tua dan anak.
Dengan kegiatan storytelling, orang tua dan anak bisa menghabiskan waktu bersama dengan memfokuskan perhatian pada cerita. Kegiatan ini pun akan mempererat ikatan antara anak dan orang tua, sekaligus menjadi memori yang spesial bagi si kecil.
Baca Juga: Arti Nama Ryan Untuk Nama Bayi Laki-laki dan Rangkaian Nama Panjang
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Yasmin FE |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR