Nakita.id - Penting bagi setiap perempuan tahu cara mengatasi ketuban pecah dini.
Dengan mengetahui cara mengatasi ketuban pecah dini, maka bisa segera melakukan penanganan tepat bila hal itu terjadi.
Mengetahui cara mengatasi ketuban pecah dini dengan tepat bisa sangat membantu menyelamatkan ibu dan bayi.
Melansir Chop Edu, ketuban pecah dini merupakan kondisi di mana selaput kantung ketuban pecah atau terbuka sebelum persalinan dimulai.
Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum kehamilan 37 minggu, maka disebut ketuban pecah dini prematur.
Ketuban pecah dini perlu ditangani dengan serius.
Sebab, ada beberapa risiko yang bisa mengintai Moms yang alami ketuban pecah dini.
Risiko utama ketuban pecah dini adalah berkembangnya infeksi jaringan plasenta.
Infeksi jaringan plasenta itu disebut korioamnionitis.
Korioamnionitis bisa berbahaya bagi ibu dan bayi.
Komplikasi lain yang bisa dialami akibat ketuban pecah dini adalah kompresi tali pusat, kelahiran sesar, hingga infeksi setelah melahirkan.
Baca Juga: Yang Dimaksud Ketuban Pecah Dini dan Penyebabnya!
Bila Moms alami ketuban pecah dini, segera bawa ke rumah sakit.
Dokter akan memeriksa fisik serta beberapa hal lainnya:
- Pemeriksaan serviks yang mungkin menunjukkan ketuban bocor dari pembukaan serviks.
- Pengujian pH cairan ketuban.
- Menguji cairan ketuban di mikroskop.
- Melakukan USG untuk memeriksa organ-organ internal.
Penanganan ketuban pecah dini ditentukan oleh dokter berdasarkan:
- Kondisi kehamilan, kesehatan secara keseluruhan
- Riwayat medis ibu hamil
- Banyaknya cairan ketuban yang keluar
- Toleransi ibu hamil terhadap pengobatan, prosedur, atau terapi tertentu.
Baca Juga: Penyebab dan Akibat Air Ketuban Pecah Perlu Diwaspadai, Catat!
- Pendapat atau preferensi ibu hamil
Berikut beberapa perawatan untuk ibu hamil yang alami ketuban pecah dini:
- Rawat inap
- Pemantauan tanda-tanda infeksi seperti demam, nyeri, peningkatan denyut janin, dan atau pemeriksaan laboratorium.
- Penatalaksanaan ekspektatif karena dalam beberapa kasus membran dapat menutup dan cairan ketuban yang keluar berhenti tanpa pengobatan.
- Ibu hamil mendapatkan obat untuk mematangkan paru-paru janin.
- Ibu hamil mendapat antibiotik untuk mencegah atau mengobati infeksi.
- Ibu hamil mendapatkan tokolitik, yaitu obat untuk menghentikan persalinan prematur.
- Bila ada tanda-tanda abrupsi, korioamniotis, atau gangguan janin maka disarankan untuk melahirkan lebih dini.
Itulah dia Moms caa menangani ketuban pecah dini.
Untuk mencegah ketuban pecah dini, ibu hamil perlu menjalani gaya hidup sehat dan menghindari kebiasaan merokok.
Baca Juga: Sederet Pemicu Ketuban Pecah Dini yang Harus Disadari Ibu Hamil
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR