Nakita.id - Berikut materi penginderaan jauh di Bab 4 Kurikulum Merdeka IPS Kelas 10 SMA halaman 251-255.
Materi yang dibahas dalam Bab 4 Kurikulum Merdeka IPS Kelas 10 SMA adalah Geografi: Manusia, Ruang, dan Lingkungan.
Bab 4 Kurikulum Merdeka IPS Kelas 10 SMA membahas tentang 2 topik.
Yaitu, pengantar ilmu geografi dan fenomena geosfer di Indonesia.
Materi penginderaan jauh sendiri termasuk dalam topik pengantar ilmu geografi.
Jangan sampai lewatkan materi penginderaan jauh di sini.
Penginderaan Jauh
Perhatikan foto Satelit LAPAN-A2 di atas ini.
Satelt yang dibuat oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ini diluncurkan pada September 2015.
Satelit LAPAN-A2 maupun generasi sebelumnya satelit LAPAN-TUBSAT memiliki fungsi untuk melakukan pengamatan bumi, pengamatan kapal, dan komunikasi radio amatir.
Dilansir dari website LAPAN, satelit LAPAN-A2 yang berbobot 78 kilogram melintasi wilayah Indonesia sebanyak 14 kali dalam sehari.
Teknologi dari satelit LAPAN dapat merekam peristiwa di muka bumi Indonesia apabila terjadi banjir, gunung meletus, kebakaran hutan, tanah longsor, serta pergerakan kapal dan pesawat.
Bahkan ketika terjadi bencana banjir di daerah Luwu Utara Bulan Juli 2020, pemetaan dari satelit berguna untuk menyajikan data mengenai daerah yang terdampak banjir.
Perhatikan peta citra satelit di atas.
Bisakah kalian melihat perbedaan dari dua gambar yang disajikan?
Menurut kalian, apa kegunaan dari peta citra satelit?
Contoh di atas merupakan salah satu hasil dari penginderaan jauh.
Penginderaan jauh atau remote sensing menurut Lelisand, dkk. (2014) adalah ilmu dan seni untuk mengetahui tentang obyek, daerah, dan gejala melalui analisis data yang diperoleh melalui alat dan tanpa kontak langsung (Somantri, 2009:1 ).
Komponen dari sistem penginderaan jauh berdasarkan Somantri (2009) adalah sumber tenaga, atmosfer, obyek penginderaan jauh, sensor (alat yang menerima pantulan spektrum elektromagnetik), detektor (alat perekam), dan wahana (satelit, pesawat terbang, pesawat ulang alik).
Secara sederhana sistem penginderaan jarak jauh dapat diilustrasikan dengan gambar berikut:
Berdasarkan ilustrasi gambar di atas, kalian dapat memahami cara kerja antarkomponen dalam sistem penginderaan jauh.
Adapun hasil dari penginderaan jauh setelah data diterima dan diolah maka hasilnya adalah:
• Citra foto
Citra foto berupa potret obyek di permukaan bumi.
Berdasarkan spektrumnya dan kondisi daerah yang tertutup awan berdapat berbagai macam citra foto.
Yaitu citra foto konvensional (pankromatik), citra foto inframerah, citra foto ultraviolet, dan citra foto ortokromatik.
Wahana yang digunakan dari citra foto adalah pesawat terbang.
• Citra nonfoto
Baca Juga: Konsep Nilai Guna dan Interaksi dalam Konsep Geografi, Materi IPS Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Citra nonfoto adalah hasil penginderaan jauh yang tidak menggunakan sensor kamera.
Melainkan sensor, gelombang elektromagnetik, dan wahana.
Beberapa wahana yang dipakai adalah satelit, seperti contoh adalah satelit LAPAN-A2 milik Indonesia, satelit Landsat 8 NASA (National Aeronautics and Space Administration) milik Amerika Serikat.
Setelah kalian belajar tentang penginderaan jauh, manfaatnya bagi manusia adalah:
• Memberikan informasi tentang kondisi permukaan bumi
• Menggambarkan bentuk muka bumi yaitu bentang alam (relief), termasuk daerah cekungan.
• Membantu untuk melakukan tindakan antisipasi dan preventif tentang kondisi permukaan bumi yang berpotensi terjadi bencana, sehingga pemangku kebijakan dapat memutuskan tindakan yang terbaik.
Dapatkan kalian menemukan manfaat lainnya?
Apabila kalian tertarik belajar tentang penginderaan jauh, kalian dapat mengunduh dari berbagai aplikasi satelit yang berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), sehingga kalian dapat mendapatkan data-data citra satelit.
Nah, itu tadi materi penginderaan jauh di Bab 4 Kurikulum Merdeka IPS Kelas 10 SMA halaman 251-255.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Konsep Keterjangkauan dan Pola dalam Konsep Geografi, Materi IPS Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR