Nakita.id - Apakah Moms termasuk yang boros dan kerap belanja secara impulsif?
Wah pemilik sifat seperti ini biasanya kesuitan dalam berhemat.
Padahal dari setiap pendapatan yang kita terima, kita harus bijak dalam mengalokasikannya.
Ingin kaya di kemudian hari? Gampang! Gunakan uang dengan pintar dan jadilah seorang pembelanja yang hati-hati.
Yang perlu kita lakukan hanyalah membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Dengan demikian kita hanya membeli barang yang dibutuhkan dan bermanfaat, bukan sekadar lapar mata.
Bila kita tak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, maka dengan ringannya kita bisa mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli sesuatu. Padahal mungkin uang itu akan lebih bermanfaat kalau digunakan untuk hal lain.
Tak bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan juga bisa membuat kita tak bisa menentukan dengan baik, prioritas dalam melakukan pembelanjaan. Malah, bisa jadi kita mengorbankan suatu kebutuhan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan. Dengan demikian, bila ada di antara kebutuhan tersebut yang tak terpenuhi, maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera.
Dapat dikatakan, kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu, hidup kita jadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera.
Sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi, sehingga kita merasa lebih puas.
Namun bila keinginan tak terpenuhi, maka sesungguhnya kesejahteraan kita tak berkurang.
Contoh sederhana, berpakaian adalah kebutuhan kita agar terlindung dari cuaca. Pakaian juga berfungsi untuk menjaga aurat yang musti kita jaga.
Bagi sebagian orang, mungkin memang dibutuhkan untuk berpakaian dengan jenis tertentu guna kepantasannya, seperti memakai dasi atau jas.
Tapi apakah perlu memakai pakaian yang bermerk dan mahal? Tentu tidak!
Cara membangun kebiasaan keuangan yang sehat
1. Sesuaikan
Sesuaikan dengan kebutuhan bila membeli barang-barang yang nilainya menurun dan nilainya habis begitu digunakan seperti makanan, pakaian, barang-barang elektronik dan barang-barang komsumtif lainnya.
2. Kurangi
Kurangi membeli barang-barang kecil, seperti rokok, camilan atau sekadar ngopi di cafe.
Meski jumlahnya kecil saja, tapi bila sudah jadi kebiasaan, jumlah yang kecil tadi bila dikalkulasi dalam setahun bisa berlipat.
3. Cicilan
Jaga total cicilan utang dibawah 30% dari gaji. Kebiasaan orang pada umumnya adalah menggunakan hampir 90% dari penghasilannya perbulan untuk membiayai kebutuhan belanja rumah tangga.
Baca Juga: 7 Tips Mengajari Anak Menabung Sejak Dini, Orang Tua Harus Menjadi Contoh yang Baik
Apa yang terjadi bila kita mempunyai cicilan utang rumah, mobil atau kartu kredit yang menghabiskan 50% dari penghasilan? Ke mana kita harus memenuhi kebutuhan belanja rumah tangga?
Bisa-bisa kita mencari pinjaman sana-sini untuk menutup kebutuhan rumah tangga. Karena itu jika harus berutang, jagalah agar total cicilan utang perbulan jumlahnya tak lebih dari 30% penghasilan, sehingga sisanya sebesar 70% bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.
4. Bijak
Bijak menggunakan kartu kredit karena kartu kredit sebenarnya adalah utang. Bila kita memakai, berarti kita harus mengembalikannya.
Bila kita tak sanggup membayar lunas, maka kita akan dikenakan bunga. Karena itu, untuk belanja sehari-hari, gunakan uang tunai atau kartu debet. Simpanlah kartu kredit hanya untuk keadaan darurat, sebagai sumber dana cepat kalau uang tunai tak tersedia.
5. Tak terduga
Kadang, meski sudah patuh pada anggaran belanja, ada kebutuhan tak terduga yang harus dibayar. Misal, sumbangan untuk saudara yang mendapat musibah.
Nah, bila kita harus mengambil simpanan di bank atau menarik uang lewat kartu kredit, bisa-bisa di akhir tahun, tabungan kita malah berkurang.
Karena itu, bentuklah dana cadangan minimal sebesar 3 atau 6 kali pengeluaran keluarga perbulan untuk membayar pengeluaran mendadak yang tidak rutin ini. Jika penghasilan kita tidak rutin atau belum stabil, bentuklah dana cadangan lebih besar lagi.
Sebelum berinvestasi untuk tujuan keuangan apa pun, pastikan kita sudah membentuk dana cadangan ini terlebih dahulu.
Baca Juga: Cara Mudah Menghemat Gas Elpiji di Rumah, Ikuti Tips Ini Kalau Tidak Mau Boros!
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR