Nakita.id – Berperan sama membangun harga diri pada anak, begini caranya.
Berperan sama penting untuk dilakukan dalam keluarga.
Dengan berperan sama, Moms dan Dads bisa saling bahu membahu dalam mengurus segala keperluan rumah tangga, salah satunya mengenai urusan anak.
Kalau berbicara soal mengurus anak, kebanyakan orang pasti berpikir itu adalah tugas seorang istri.
Padahal, peran suami juga sangat dibutuhkan, lo. Tumbuh kembang anak akan berjalan baik jika peran Moms dan Dads bisa seimbang.
Untuk itu, jangan sampai Si Kecil tak merasakan peran ayah, karena Dads sibuk bekerja. Salah satu hal yang memerlukan peranan ayah adalah soal harga diri.
Ya, sebagai seorang ayah, Dads perlu lo membangun harga diri pada anak sejak dini.
Dengan begitu, anak akan memiliki dan terbiasa dengan perasaan yang positif.
Namun, bagaimana ya cara mengajarkannya? Tenang saja Dads, Nakita telah mengumpulkan beberapa cara membangun harga diri pada anak.
Membantu anak untuk mengatasi saat-saat sulit bersama Dads dan orang lain dalam hidup mereka adalah cara paling efektif untuk membangun perasaan diri yang positif.
Anak belajar bahwa ketika ada yang salah, mereka memiliki kemampuan untuk membuat segalanya lebih baik.
Tanpa disadari, harga diri pada anak-anak sebenarnya mulai berkembang sangat awal.
Dan, orangtua tentunya memainkan peran penting dalam membangunnya.
Karena, orangtua adalah orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan seorang anak.
Nah, untuk membangun harga diri pada anak, Dads bisa melakukan beberapa cara berikut ini seperti dilansir dari Mom Junction.
Ketika anak-anak merasa dicintai dan diterima tanpa syarat, itu membantu mereka mengembangkan rasa diri yang positif.
Ketika Dads mengucapkan kata-kata yang baik, anak-anak akan merasa dicintai dan baik tentang diri mereka sendiri.
Pelukan, ciuman, atau bahkan senyuman sederhana sudah cukup untuk membuat anak tahu bahwa Dads mencintainya.
Penting untuk Dads fokus pada kekuatan anak dan bukan pada kekurangannya.
Dorong mereka untuk menggunakan bakat mereka.
Dan, pada saat yang sama, bantu mereka mengidentifikasi hal-hal yang menantang bagi mereka dan temukan cara untuk mengatasinya.
Biarkan anak memahami bahwa tidak hanya baik-baik saja, tetapi kadang-kadang penting untuk tidak berhasil.
Baca Juga: Ayah Belum Mau Berperan Sama? Coba Lakukan Cara Ini Supaya Pengasuhan Bisa Dilakukan Berdua
Ajari juga anak untuk merasa nyaman dengan kegagalan.
Mengajari anak keterampilan baru seperti berkebun, mencuci piring, membuat presentasi, atau mengganti ban.
Keterampilan baru dapat meningkatkan rasa harga diri anak.
Ketika Dads memecahkan masalah, besar atau kecil, Dads akan mengalami perasaan pencapaian.
Jadi, lain kali ketika anak memiliki masalah, beri mereka ruang untuk mencoba menyelesaikannya sendiri.
Melakukan hal itu akan meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri mereka.
Memberi motivasi itu baik, tetapi pujian yang berlebihan bisa berbahaya untuk anak.
Ungkapan yang terlalu sering digunakan seperti "kerja yang bagus" atau "luar biasa" untuk memuji anak bisa menjadi bumerang.
Cukup dengan memerhatikan aktivitas anak dan menamainya secara spesifik dapat lebih meningkatkan harga diri daripada pujian yang tidak spesifik.
Misalnya, daripada mengomentari gambar seorang anak dengan "kerja bagus", Dads lebih baik mengatakan, "Ayah perhatikan kamu menggunakan banyak warna ungu dalam gambar itu."
Minat dan perhatian dari Dads lebih berharga daripada pujian yang secara berlebihan bisa terasa tidak berarti.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR