Nakita.id - Gejala TBC apa saja ya Moms? Yuk simak biar Moms dan Dads, bahkan satu keluarga tidak menjadi salah satu pengidap TBC.
Mengapa harus tahu gejala TBC? Karena saat ini pengidap TBC sedang naik-naiknya.
Menurut Budi Gunadi, untuk kasus TBC baru ada 286.000 dari 824.000 kasus yang terdeteksi sepanjang tahun 2022. Waduh kalau sudah begitu benar-benar harus tahu penyebab dan gejala TBC.
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru. Kondisi ini, kadang disebut juga dengan TB paru.
Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas.
Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam.
Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat guna mencegah risiko terjadinya resistensi antibiotik.
Jika tidak ditangani dengan segera, TBC dapat berakibat fatal.
Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru.
Indonesia berada di urutan ke 3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India dan Cina.
Mengutip CDC, saat seseorang terinfeksi bakteri penyebab TBC dan sistem kekebalan tubuhnya tak mampu menghentikan pertumbuhannya, maka kondisi inilah yang kemudian disebut dengan penyakit TBC.
Baca Juga: Meningkat Kembali, Ketahui Penyebab dan Gejala Penyakit TBC, Catat!
Seseorang mungkin mengembangkan penyakit TBC beberapa minggu setelah terinfeksi.
Namun pada beberapa orang mungkin akan sakit beberapa tahun, kemudian ketika sistem kekebalan tubuhnya melemah karena alasan yang lain.
Gejala TBC bisa bermacam-macam tergantung di mana bakteri tersebut tumbuh.
Pada TBC paru misalnya, beberapa gejala awal TBC yang bisa muncul, di antaranya:
- Batuk parah yang berlangsung 3 minggu atau lebih
- Nyeri di dada
- Batuk darah atau batuk dahak
Adapun sejumlah gejala lain yang menyertai penyakit TBC, antara lain:
- kelemahan atau kelelahan
- penurunan berat badan
- tidak nafsu makan
Baca Juga: Begini Cara Penularan Penyakit TBC, Hati-Hati Tetap Waspada!
- panas dingin demam
- berkeringat di malam hari
Pada dasarnya tidak semua orang yang terinfeksi bakteri TBC akan menjadi sakit.
CDC menyampaikan, TBC bisa dibedakan dalam dua kondisi, salah satunya infeksi TBC laten.
TB Laten atau TBC Laten adalah saat bakteri bisa hidup dalam tubuh seseorang tanpa membuatnya sakit karena tubuh mampu melawan bakteri dan menghentikan pertumbuhannya.
Seseorang yang mengalami infeksi TBC laten, maka:
- Tidak memiliki gejala
- Tidak merasa sakit
- Tidak dapat menyebarkan bakteri TBC ke orang lain
- Biasanya memiliki reaksi tes kulit TB positif atau tes darah TB positif
- Dapat mengembangkan penyakit TB jika mereka tidak menerima pengobatan untuk infeksi TB laten
Baca Juga: Selama Ini Sering Jadi Tanda Tanya Besar, Apakah TBC Penyakit Turunan Keluarga atau Bukan?
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR