Sebab, meja makan maupun peralatan makan bukanlah yang terpenting mengingat di negeri kita masyarakatnya memiliki beragam cara makan. Ada budaya makan di meja dan menggunakan alat makan, ada pula pula budaya makan beralaskan tikar dengan menggunakan tangan.
Hal ini tak masalah selama aktivitas makan dilakukan di tempatnya, bukan sambil bermain di mana saja atau sambil nonton TV, misal.
Perlu Contoh
Orangtua yang memfungsikan meja makan sebagai pusat aktivitas makan dan kumpul keluarga, sudah semestinya menanamkan kebiasaan ini kepada Si Kecil.
Alangkah baiknya jika orangtua memulai hal itu sejak anak baru dikenalkan pada makanan semi padat atau bubur susu; kemudian, saat bayi sudah bisa duduk tegak, dudukkan ia di kursi makan khusus bayi di tepi meja makan, dan seterusnya.
Bagaimanapun, kebiasaan makan yang baik dan benar harus ditanamkan sejak dini, karena anak tumbuh berdasarkan kebiasaan-kebiasaan.
Pembiasaan seperti itu sama dengan pemprograman agar anak melakukan hal-hal baik hingga akhirnya melekat sebagai bagian dari dirinya.
Pengaruh kebiasaan makan yang baik dan benar ini juga berpengaruh pada kedisiplinan diri, dalam hal ini ia akan terbiasa melakukan sesuatu dengan penuh tanggung jawab dari awal hingga selesai. Bukankah seperti itu makan yang baik? Setiap porsinya diselesaikan sampai habis.
Tentu saja, kebiasaan ini hanya mungkin terlaksana kalau kita tak hanya memberi perintah, tapi juga memberikan contoh nyata. Kalau orangtua selalu makan sambil nonton TV, contoh, jangan harap Si Kecil mau makan di meja.
Ia pasti akan ngotot makan sambil menonton TV juga. Ingat, anak belajar dari meniru. Nah, orangtua adalah tokoh yang ditiru. Jadi, Moms-Dads, kita pun kalau makan harus selalu di meja makan, ya!
(Sumber: Tabloid Nakita)
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR