Nakita.id - Polio tampaknya sedang menjadi topik perbincangan hangat di Tanah Air.
Kesehatan (Kemenkes) resmi menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio.
Kasus pertama ditemukan di Kabupaten Pidie, Aceh membuat Kementerian.
Sejak bertahun-tahun lalu, Polio sebenarnya sudah kerap di temukan di Indonesia.
Melansir Kompas.com, polio ini disebabkan oleh virus Polio.
Penularan Polio terjadi saat adanya kontak langsung dengan penderita atau air yang tercemar virus polio.
Virus ini bisa menular kepada orang lain.
Anak yang ta divaksinasi Polio sejak kecil sangat berpotensi terkena penyakit ini.
Ibu hamil yang positif HIV juga rentan tertular Polio.
Polio ini hampir tak memiliki gejala pada penderitanya.
Namun pada gejala dari polio tipe non-paralisis biasanya akan terjadi demam, nyeri dan lemah.
Baca Juga: Indonesia KLB Polio, Kasus Pertama Ditemukan pada Anak di Aceh
Sedangkan pada gejala paralisis akan muncul dapat menyerupai polio tipe non-paralisis namun diikuti beberapa keluhan lain yakni:
-Nyeri otot dan kram otot yang parah.
-Kaki menjadi terkulai.
-Kelainan ekstremitas bawah, terutama pada pinggul dan pergelangan kaki.
-Kelemahan pada otot dan sendi.
-Nyeri otot
-Berkurangnya massa otot.
-Kesulitan dalam menelan dan bernapas.
Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk Polio.
Meski begitu Poliobisa diatasi dengan melakukan beberapa tindakan seperti melakukan bed rest, pemberian obat pereda nyeri, antispasmodic untuk membuat otot menjadi rileks serta antibiotik.
Polio ini bisa dicegah dengan vaksinasi yang diberikan pada anak di usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan dan booster-nya di antara usia 4-6 tahun.
Baca Juga: Lama Hilang Kini Muncul Kembali, Waspadai Penyakit Polio pada Anak
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Hanifa Qurrota A'yun |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR