Nakita.id - Buah-buahan merupakan sumber nutrisi yang sangat baik untuk anak.
Buah-buahan banyak mengandung serat dan vitamin yang dibutuhkan anak di masa tumbuh kembangnya.
Amat dianjurkan untuk memberikan buah-buahan setiap hari kepada anak, asalkan jangan berlebihan. Kalau tidak, selain membuatnya sulit makan, bisa-bisa ia pun kekurangan gizi.
Kendati kadar vitamin dan mineralnya hampir sama pada tiap buah, tapi ada buah yang memiliki kadar beta karoten (bakal vitamin A) dan vitamin C yang lebih tinggi, yakni buah-buahan berwarna kuning kemerahan seperti jeruk atau pepaya.
Yang agak istimewa lagi adalah pisang karena kandungan kaliumnya banyak. Kita tahu, kalium sangat diperlukan oleh sel-sel tubuh dalam menjalankan fungsinya.
Oleh karena itu, berilah anak buah-buahan setiap hari, asal jangan kelebihan. Soalnya, kebanyakan serat pun tak baik, karena bisa menganggu penyerapan vitamin oleh tubuh.
Selain itu, kapasitas perut bayi dan balita terbatas. Bila sampai ia merasa kenyang karena buah dan tak mau makan yang lain, tentu tak baik. Di masa bayi dan balita yang diutamakan adalah makanan berprotein dan berenergi tinggi.
Bisa-bisa nanti ia malah jadi kekurangan gizi. Itulah mengapa, buah diposisikan sebagai makanan selingan atau pelengkap, bukan makanan utama.
Perhatikan kebersihan buah
Jangan sekali-kali memberikan buah yang belum dicuci, karena kulit buah terdapat sisa pestisida dan bakteri. Dengan dicuci di bawah air mengalir, pestisida dan bakterinya ikut terbuang.
Sebaiknya, buah dicuci sebelum dikupas agar kandungan vitaminya yang larut dalam air tak ikut terbuang. Setelah itu cuci bersihlah tangan yang akan mengupasnya.
Baca Juga: Tak Cuma Sayuran, Inilah Jenis Buah-buahan yang Cocok Ditanam di Pot
Sebelum makan buah, tangan anak juga harus dicuci bersih lebih dulu, termasuk sendok/garpunya juga harus bersih. Kalau tidak, dikhawatirkan ada bakteri yang dapat menyebabkan diare dan termakan oleh anak.
Berikan buah yang aman
Setelah usia setahun, anak boleh makan buah apa saja, asalkan yang tak menimbulkan banyak gas, seperti nangka.
Durian juga tak dianjurkan karena mengandung alkohol yang tak baik bagi kesehatan anak, selain mungkin aromanya yang tak disukai.
Untuk rambutan agar diperhatikan masalah kulit bijinya, karena kadang masih menempel pada daging buahnya.
Dikhawatirkan kulit biji tersebut tak dikunyah dengan baik dan jika tertelan akan menyebabkannya tersedak.
Akan halnya buah kalengan, anak-anak berusia satu tahun ke atas boleh mengonsumsinya. Hanya saja, kandungan vitamin dalam buah, seperti vitamin C, mudah rusak bila terpapar sinar matahari atau disimpan lama.
Begitu pula jus yang dikemas dalam botol. Jikapun ingin membeli, perhatikan benar keaslian buahnya.
Penyimpanan buah
Ada beberapa buah yang bisa disimpan di kulkas, tapi ada juga yang tidak. Pisang lebih tepat jika tak disimpan di kulkas.
Biasanya tahan sampai 4 hari. Untuk apel dan jeruk yang sebaiknya disimpan di kulkas, bisa tahan hingga 1 bulan. Namun, itu pun tergantung dari seberapa sering kulkas dibuka dan ditutup. Jika terlalu sering, tentu takkan tahan selama itu.
Baca Juga: 5 Pilihan Snack Bayi 7 Bulan Bergizi, Cocok untuk Selingan MPASI
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR