Gerakan tubuh yang menyertai tangis dapat membantu kita lebih memahaminya.
Umumnya, para ibu sering mengartikan tangisan bayi sebagai pertanda lapar.
Padahal, menangis tak selalu berarti lapar, bukan?
Dalam hal-hal tertentu, di mana bayi dapat melakukan sendiri kebutuhannya, seperti bernapas, dia tak perlu menangis. Sebenarnya, saat bayi buang air besar/kecil pun, dapat dilakukan sendiri.
Tapi efek dari buang air besar/kecil yang membuat pakaiannya basah dan menimbulkan rasa tak nyaman di tubuhnya itulah yang membuatnya menangis.
2. Berceloteh
Sama halnya dengan menangis, berceloteh merupakan cara bayi berkomunikasi dengan orangtuanya.
Namun, biasanya sedikit sulit bagi orangtua untuk memahami arti celotehan bayinya.
Pada dasarnya, bayi berceloteh kalau dirinya merasa senang. Misal, bayi senang dengan suasana di pagi hari, dia pun berceloteh.
Namun kalau dia telah merasa gerah atau kepanasan, dia pun mulai gelisah dan menangis, karena merasa tak nyaman lagi.
Saat bayi berceloteh, bila mendapat stimulasi atau ditanggapi oleh orangtuanya, seolah-olah ibu-bapaknya mengerti isi celotehannya itu, anak akan tampak bersemangat untuk berceloteh.
Baca Juga: Ayah Bisa Berperan Sama Mengajarkan Si Kecil Berbicara Lewat 4 Cara Menyenangkan Ini
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR