Nakita.id - Moms, setiap tanggal 8 Mei 2018 diperingati sebagai Hari Thalasemia Dunia.
Thalasemia merupakan gangguan darah resesif autosom yang ditandai dengan pembentukan hemoglobin yang abnormal di dalam tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan sel darah merah melemah dan akhirnya hancur, sehingga memengaruhi produksi hemoglobin dalam tubuh.
Selain kurang darah, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi lain seperti kelainan bentuk tulang, kelebihan zat besi, penyakit kardiovaskular, palpitasi jantung, pembesaran hati dan lainnya.
BACA JUGA: Berbagai Komplikasi Dari Batu Empedu Bisa Dicegah Dengan Cara Ini
Umumnya, seseorang yang menderita thalasemia akan mengalami gejala seperti kelainan bentuk tulang di beberapa area, kulit berwarna kuning atau pucat, urin berwarna gelap, pertumbuhan dan perkembangan yang tertunda, serta kelelahan berlebihan.
Penting untuk diketahui, Thalasemia disebabkan oleh faktor genetik dan dalam kasus ringan terkadang tidak menunjukkan gejala apa pun.
Kendati demikian, thalasemia tingkat ringan dapat diobati melalui transfusi darah, suplemen vitamin B, terapi chelation besi dan transplantasi sel induk sumsum tulang untuk menjaga tingkat hemoglobin tetap normal dan sel darah merah sehat.
Terdapat 3 jenis thalasemia berdasarkan tingkat keparahannya yaitu sebagai berikut.
BACA JUGA: Makan Enak Tekanan Darah Tetap Stabil, Begini Resepnya, Moms
1. Beta Thalassemia
Beta thalasemia terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi beta-globin yang cukup.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Boldsky.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR