Nakita.id - Pahami perbedaan obat vaksin polio tetes dan suntik disini!
Indonesia kembali memiliki status Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di 2022, setelah dinyatakan bebas polio pada 2014.
Mengutip Kompas, status ini ditetapkan karena ditemukan satu kasus polio pada anak usia 7 tahun di kabupaten Pidie, Aceh.
Hal ini diungkapkan Maxi Rein Randonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Sabtu, 19 November 2022.
Hari ini, Jumat (25/11/2022), kasus polio di Pidie, Aceh kembali dilaporkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Disebutkan Kemenkes, ditemukan ada tiga anak yang positif virus Polio tanpa gejala lumpuh layuh mendadak.
Melihat munculnya kasus polio di Indonesia, Moms and Dads tentu perlu mencegah agar Si Kecil terhindari penyakit ini.
Apalagi polio merupakan salah satu jenis penyakit yang mematikan.
Virus polio dapat masuk ke dalam tubuh lewat makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi.
Adapun gejala polio yang dirasakan seperti demam, muntah, kelelahan, sakit kepala hingga kelemahan anggot tubuh.
Salah satu langkah awal dan utama yang bisa dilakukan agar Si Kecil tak mengalami polio adalah dengan pemberian vakin polio.
Baca Juga: Ketahui 5 Cara Mencegah Penyakit Polio Selain Lakukan Vaksinasi
Melansir Center for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak direkomendasikan untuk mendapatkan empat dosis vaksin polio.
Vaksin polio harus diberikan saat Si Kecil berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 hingga 18 bulan dan 4 hingga 6 tahun.
Ada dua jenis vaksin polio yang biasanya akan diberikan.
Dua jenis itu adalah vaksin polio tetes dan suntik.
Kira-kira, apa ya perbedaan antara vaksin polio tetes dan suntik?
Simak perbedaannya lewat penjelasan berikut ini yuk, Moms
Mengutip Kompas, vaksin polio tetes atau vaksin polio oral (OPV) terbuat dari virus polio yang dilemahkan diberikan secara oral.
Kelebihan Vaksin Polio Tetes
- Harga terjangkau
- Pemberiannya mudah
- Dapat mengimunisasi anak secara alami kepada anak yang kontak dengan penerima vaksin
Baca Juga: Indonesia KLB Polio, Cek Jadwal Pemberian Vaksin Polio di Posyandu, Terlambat? Akibatnya Bakal Fatal
- Memberi kekebalan humoral seumur hidup
Kekurangan Vaksin Polio Tetes
- Dapat menyebabkan kelumpuhan pada penerima vaksin
- Bisa bermutasi menjadi ganas
- Tidak dapat digabung dengan vaksin lain
- Tidak dapat diberikan kepada anak yang immunodeficiency/immunocompromise
Vaksin Polio suntik terbuat dari virus polio yang dimatikan dan diberikan melalui injeksi atau suntikan
Kelebihan Vaksin Polio Suntik
- Tidak menyebabkan kelumpuhan pada penerima vaksin
- Tidak menyebabkan virus bermutasi kembali
- Pemberiannya dapat dikombinasi dengan antigen atau vaksin lain
Baca Juga: Apakah Penyakit Polio Hanya Terjadi pada Anak?
- Memberikan serokonversi yang sangat tinggi
- Virus yang digunakan sudah mati sehingga tidak memicu penularan
Kekurangan Vaksin Polio Suntik
- Harga mahal
- Tidak memberikan kekebalan alami pada anak yang kontak dengan penerima
- Pemberiannya lebih sulit karena harus disuntikkan
Perlu Moms perhatikan, sebagian orang yang mendapat vaksin polio bisa saja mengalami alergi.
Namun kondisi ini tergantung pada respon tubuh masing-masing orang.
Maka dari itu, Moms tak perlu khawatir jika nantinya Si Kecil tiba-tiba mengalami reaksi alergi vaksin seperti demam, diare ringan dan muncul bintik merah pada lokasi suntikan.
Namun Moms harus segere berkonsultasi dengan dokter bila Si Kecil mengalami reaksi alergi berupa pusing, lemas, tenggorokan bengkak hingga sulit bernapas.
Itulah informasi seputar vaksin polio tetes dan suntik yang perlu Moms ketahui.
Baca Juga: Pengobatan Polio yang Dapat Diusahakan Mulai dari Pengobatan Dokter Sampai Tradisional
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR