Nakita.id – Cara penularan polio yang paling umum adalah dengan kontak langsung dan droplet.
Penyakit polio dapat menyerang siapa terutama pada anak-anak.
Oleh karena itu, perlu tahu mengenai bagaimana cara penularan polio supaya bisa tahu cara pencegahannya.
Penyakit polio memang masih menjadi perhatian sampai sekarang.
Hal ini karena dampak yang ditimbulkan dari penyakit ini bisa sangat membahayakan.
Polio atau yang disebut poliomielitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio.
Selain itu, mengapa polio menjadi penyakit yang diwaspadai karena ia termasuk penyakit yang memiliki penularan yang tinggi.
Virus hidup selama berminggu-minggu yang dapat menyebar melalui air, makanan atau tangan yang terkontaminasi dengan kotoran.
Maupun ditularkan melalui sekresi tenggorokan seseorang yang terinfeksi virus.
Orang yang terinfeksi mungkin tidak memiliki gejala apa pun, tetapi masih dapat menyebarkan virus kepada orang lain.
Pada beberapa orang, penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.
Baca Juga: Ketahui Apa Penyebab Penyakit Polio dan Cara Penyebarannya di Sini!
Virus polio dapat menyebar pada dengan berbagai cara.
Orang yang tidak memiliki gejala yang terlihat, mereka dapat membawa virus.
Sementara yang lain, gejala penyakit polio dapat muncul seperti flu.
Serta, berpotensi mengancam jiwa yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang dan menyebabkan meningitis atau kelumpuhan.
Seseorang dapat mengalami gejala dalam 3 hingga 21 hari setelah kontak dengan virus dan akan paling menular 7 hingga 10 hari sebelum dan setelah awal gejala.
Orang tetap menular selama virus terus diekskresikan dalam feses (kotoran), yang dapat berlanjut hingga 6 minggu.
Biasanya, virus tetap berada di tenggorokan selama 1 hingga 2 minggu.
Berikut ini adalah cara penyebaran penyakit polio:
Polio menyebar dari orang ke orang melalui kontak dengan kotoran feses dari orang yang terinfeksi.
Virus juga dapat menyebar melalui droplet atau tetesan bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi.
Dapat menyebar ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, seperti merawatnya atau berbagi makanan atau peralatan dengannya.
Baca Juga: Tidak Hanya Terjadi Pada Anak, Orang Dewasa Juga Bisa Terkena Polio, Simak Penyebabnya!
Setelah mengetahui bagaimana penularan penyakit polio, biasakah polio dicegah?
Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan cuci tangan yang baik dan imunisasi atau pemberian vaksin.
Imunisasi memiliki tujuan untuk mencegah penyakit atau mengurangi tingkat keparahan penyakit.
Selain itu, imunisasi juga memiliki manfaat untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut kepada orang lain.
Ketika baru lahir anak diberikan vaksin oral. Setelah itu, barulah anak bisa medapatkan vaksin inaktif melalui suntikan.
Vaksin kemudian diberikan pada usia bayi 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.
Sementara, vaksin polio yang diberikan pada anak yang berusia 18-24 bulan dan 5-6 tahun adalah sebagai imunisasi tambahan untuk memberikan perlindungan anak semakin sempurna.
Adapun pemberian imunisasi polio sendiri di berikan sebanyak 4 kali.
Terdapat vaksin yang diberikan di antatanya vaksin polio inaktif dan vaksin polio oral.
Dilansir dari Cedars Sinai, vaksin Vaksin polio inaktif (IPV) berisi virus polio yang dimatikan diberikan melalui suntikan (injection).
Sementara, vaksin polio oral (OPV) berisi virus polio hidup yang dilemahkan dan diberikan kepada anak lewat tetesan mulut.
Baca Juga: Siapa Anak yang Lebih Rentan Terkena Penyakit Polio? Simak Selengkapnya Menurut Dokter
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR