Nakita.id - Berikut penjelasan mengenai gejala polio pada anak yang tidak boleh diremehkan.
Polio merupakan penyakit infeksi berat yang bisa memicu kelumpuhan, bahkan kematian pada anak.
Sayangnya, infeksi polio ini belum ada obatnya, meski bisa dicegah dengan vaksinasi.
Ditambah lagi Kementerian Kesehatan atau Kemenkes menetapkan KLB (Kejadian Luar Biasa) Polio. Keputusan KLB diambil setelah ditemukan satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh.
Makin was-was dan Moms makin ingin tahu gejala polio pada anak.
Asal tahu saja, penyakit polio sendiri dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu polio non-paralisis, polio paralisis, dan sindrom pasca-polio.
Polio non-paralisis adalah tipe polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan.
Gejalanya tergolong ringan.
Berikut ini adalah gejala polio non-paralisis yang umumnya berlangsung antara satu hingga sepuluh hari.
- Muntah
- Lemah otot
Baca Juga: Ketahui Penularan Polio Bisa dari Kontak Langsung dan Droplet
- Demam
- Meningitis
- Merasa letih
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Kaki, tangan, leher, dan punggung terasa kaku dan sakit
Polio paralisis adalah tipe polio yang paling parah dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
Polio paralisis bisa dibagi berdasarkan bagian tubuh yang terjangkit, seperti batang otak, saraf tulang belakang, atau keduanya.
Gejala awal polio paralisis sering kali sama dengan polio non-paralisis, seperti sakit kepala dan demam.
Namun biasanya dalam jangka waktu sepekan, gejala polio paralisis akan muncul, di antaranya sakit atau lemah otot yang serius, kaki dan lengan terasa terkulai atau lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
Beberapa penderita polio paralisis bisa mengalami kelumpuhan dengan sangat cepat atau bahkan dalam hitungan jam saja setelah terinfeksi dan kadang-kadang kelumpuhan hanya terjadi pada salah satu sisi tubuh.
Baca Juga: Ketahui Apa Penyebab Penyakit Polio dan Cara Penyebarannya di Sini!
Saluran pernapasan mungkin bisa terhambat atau tidak berfungsi, sehingga membutuhkan penanganan medis darurat.
Penyakit polio disebabkan oleh virus yang umumnya masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan tinja dan virus polio.
Sama halnya seperti cacar, polio hanya menjangkiti manusia. Dalam tubuh manusia, virus polio menjangkiti tenggorokan dan usus.
Selain melalui kotoran, virus polio juga bisa menyebar melalui tetesan cairan yang keluar saat penderitanya batuk atau bersin.
Imunisasi atau pemberian vaksin polio dapat meminimalisasi terjangkit virus polio.
Anak-anak, wanita hamil dan orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, sangat rentan terkena virus polio jika di daerah mereka tidak terdapat program imunisasi atau tidak memiliki sistem sanitasi yang bersih dan baik.
Orang-orang yang belum divaksinasi akan memiliki tingkat risiko terjangkit polio yang tinggi jika melakukan atau mengalami hal-hal seperti berikut ini.
- Tinggal serumah dengan penderita polio.
- Sistem kekebalan tubuh yang menurun.
- Bepergian ke daerah di mana polio masih kerap terjadi.
- Telah melakukan operasi pengangkatan amandel.
Baca Juga: Tidak Hanya Terjadi Pada Anak, Orang Dewasa Juga Bisa Terkena Polio, Simak Penyebabnya!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR