Nakita.id - Sampai saat ini, stunting masih menjadi masalah serius di Tanah Air.
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi yang terjadi dalam jangka waktu lama.
Stunting ini menyebabkan beberapa hal terganggu seperti tinggi badan tak sesuai dengan usianya.
Beberapa ciri-ciri stunting antara lain:
- Anak sering mengalami masalah tulang
- Berat badan tak wajar
- Tinggi badan tak sesuai teman sebayanya
- Gangguan tumbuh kembang
Melansir Kemenkes.go.id, puksesmas punya peran penting dalam penanganan stunting ini.
Puskesmas dan Posyandu memantau pertumbuhan balita diantaranya melalui:
- Penimbangan dan pengukuran
Baca Juga: 5 Kegiatan Posyandu yang Biasa Dilakukan dan Bermanfaat untuk Memantau Tumbuh Kembang Anak
- Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)
- Pemberian kapsul vitamin A
- Praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
- Pendidikan gizi ibu balita
- Minum tablet tambah darah bersama untuk mengatasi anemia pada remaja putri (50 anak); serta penyuluhan pada kelas ibu hamil.
Pertumbuhan balita perlu dipantau di posyandu setiap bulan.
Moms juga harus memastikan bahwa anak mendapatkan kapsul vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus.
Kader Posyandu dan tenaga kesehatan di Puskesmas senantisa mengingatkan masyarakat yang memiliki bayi untuk memberi ASI eksklusif, yaitu bayi usia 0 sampai 6 bulan hanya mendapat ASI saja
Selanjutnya, bayi dapat mengonsumsi makanan pendamping ASI mulai usia 6 bulan serta meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.
Para kader di Posyandu juga memberi penyuluhan PMBA yang diberikan di Posyandu.
Hasil dari penyuluhan ini harus dipraktikkan di rumah supaya balita mendapatkan asupan makanan bergizi yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga daya tahan tubuhnya menjadi lebih baik, dan anak jarang sakit, terhindar dari risiko stunting.
Penulis | : | Hanifa Qurrota A'yun |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR