Nakita.id – Beberapa waktu lalu terjadi kasus pasien polio pada anak di Indonesia.
Temuan kasus ini terjadi di Kabupaten Pidie, Aceh.
Dengan begitu, pemerintah menetapkan kasus polio menjadi status kejadian luar biasa (KLB).
Polio atau poliomyelitis dapat dialami oleh siapa saja.
Namun dari kebanyakan kasus menyerang anak usia di bawah 5 tahun (balita).
Apalagi jika Si Kecil belum pernah menjalani imunisasi polio.
Penyakit polio disebabkan oleh virus polio.
Virus ini masuk melalui rongga mulut atau hidung, lalu menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah.
Polio termasuk ke dalam penyakit menular.
Virus ini bisa menyebar melalui percikan air liur saat batuk atau bersin.
Penyebaran juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, atau melalui konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus.
Baca Juga: Setelah Hilang Lama, Polio Muncul Lagi karena Imunisasi yang Rendah!
Moms, penyakit polio tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pasalnya polio termasuk ke dalam penyakit berbahaya.
Polio paralisis termasuk jenis polio yang perlu diwaspadai.
Polio ini dapat menyebabkan kelumpuhan saraf tulang belakang dan otak secara permanen.
Bahkan bisa menyebabkan kematian akibat gagalnya/lumpuhnya sistem pernapasan.
Dalam waktu 1 minggu akan muncul beberapa gejala yang dapat diketahui, gejala ini berupa:
- Hilangnya refleks tubuh
- Ketegangan otot yang terasa nyeri
- Lengan terasa lemah
Bukan hanya anak-anak yang tidak divaksinasi saja yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini.
Namun, orang yang tinggal di daerah terpencil dengan sulitnya akses air mengalir dan ibu hamil dengan HIV positif memiliki risiko besar yang sama.
Baca Juga: Hati-hati Orang Dewasa dengan Kondisi Seperti Ini Rentan Terkena Polio!
Sampai saat ini memang belum ada obat yang bisa mengobati penyakit polio.
Tapi bisa dilakukan upaya pencegahan dengan melakukan vaksinasi.
Vaksinasi polio sudah ditemukan sejak tahun 1957.
Vaksinasi jadi salah satu upaya pencegahan polio yang paling efektif.
Vaksinasi diberikan sebanyak 3x dan ditambah dengan 1x booster.
Vaksinasi diberikan pada anak usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan.
Sedangkan booster di antara usia 4-6 tahun.
Pastikan Si Kecil mendapatkan imunisasi dasar lengkap guna mencegah polio pada anak.
Segera penuhi vaksinasi jika terdapat jadwal imunisasi yang terlewat.
Apabila Si Kecil mengalami gejala di atas, segera kunjungi dokter kepercayaan masing-masing.
Pastikan pengobatan yang dilakukan tepat dan sesuai anjuran dari dokter.
Baca Juga: Penting untuk Tahu! 2 Jenis Vaksin Polio dan Cara Pemberiannya yang Dilakukan Seperti Ini
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR