Nakita.id – Setelah melakukan observasi atau pengamatan, siswa pastika diberi tugas untuk membuat laposan hasil obervasi.
Hasil observasi tersebut kemudian disusun dalam bentuk sebuah teks.
Nah, inilah yang disebut dengan teks laporan hasil observasi.
Teks laporan hasil observasi berfungsi memberi informasi mengenai suatu obyek atau situasi tertentu setelah melakukan observasi.
Dalam penyusunan teks laporan hasil observasi harus dibuat dengan struktur yang jelas.
Dengan demikian, teks laporan hasil observasi tersebut dapat dipahami dengan baik.
Jenis teks ini sering disebut juga dengan teks klasfikasi.
Disebut demikian karena teks ini berisikan klasifikasi tentang jenis obyek tertentu sesuai kriterianya, sehingga hasil observasi bersifat lebih spesifik.
Tujuan dari teks ini adalah untuk memberikan informasi mengenai suatu hal, lalu dikelompokkan dan dianalisis secara sistematis sehingga dapat menjelaskan suatu hal secara rinci dari sudut pandang keilmuan.
Umumnya, laporan hasil observasi bisa berupa hasil riset secara mendalam tentang suatu benda, tumbuhan, hewan, konsep atau ekosistem tertentu.
Teks laporan hasil observasi juga berisi dengan fakta-fakta yang bisa dibuktikan secara ilmiah.
Baca Juga: Penggunaan Tanda Baca dan Kata Serapan dalam Teks Biografi dan Contoh Analisis
Untuk dapat menyusun teks laporan hasil observasi yang baik harus mengikuti struktur yang tepat.
Jika masih kesulitan dalam proses penyusunannya, yuk simak bagaimana struktur teks laposan hasil observasi.
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X K-13, teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur berikut:
Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan.
Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal tersebut.
Pada bagian ini terdiri dari informasi umum, definisi umum, keterangan umum, dan informasi tambahan tentang subjek yang dilaporkan.
Adapun ciri bahasa pada teks laporan hasil observasi adalah menggunakan istilah dari bidang ilmu tertentu.
Misalnya ditandai dengan 'adalah' dan 'merupakan'.
Penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagiannya terdapat pada deskripsi bagian.
Deskripsi bagian berisi perincian bagian-bagian hal yang dilaporkan.
Misalnya, teks laporan hasil observasi pada hewan, deskripsi bagiannya menjelaskan ciri fisik, habitat, makanan dan perilaku.
Ciri bahasa menggunakan kata khusus dan kalimat-kalimat yang menjelaskan secara rinci, kata yang baku, dan kalimat efektif.
Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat atau fungsi dalam kehidupan.
Dengan kata lain, bagian ini berisi ringkasan umum tentang hal yang dilaporkan, namun sifatnya tidak harus.
Selain mempelajari struktur teks lapran hasil observasi penting juga untuk mengenai kaidah kebahasaannya. Berikut ini adalah kadiah kebahasaan teks laporan hasil observasi.
1. Penggunaan kata atau frasa nomina
2. Pembentukan nomina dan verba turunan dengan afiksasi
Misalnya, kata berjenis verba dapat berubah menjadi nomina jika mendapat imbuhan. Contoh, kata “minum” (verba) mendapat imbuhan “– an” menjadi “minuman” (nomina).
3. Penggunaan kalimat definisi dan kalimat deskripisi
Misalnya menggunakan kata 'adalah' dan 'merupakan' untuk menjelaskan suatu pengertian atau definisi.
4. Penggunana kalimat simpleks dan kompleks
Kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut sebagai kalimat simpleks atau biasa disebut pula sebagai kalimat tunggal. Sementara kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR