Nakita.id - Sampai saat ini, kanker masih menjadi penyakit penyebab kematian yang banyak di dunia.
Berdasarkan data Globocan 2020, jumlah kejadian baru kanker payudara di seluruh dunia mencapai 2.261.419 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 684.996 kasus.
Di Indonesia sendiri, jumlah kejadian baru kanker payudara mencapai sebanyak 65.858 kasus, dengan 22.430 kasus kematian.
Angka tersebut terbilang tinggi di Indonesia, sebab 70% kasus ditemukan pada stadium lanjut.
Bahkan, sampai saat ini, belum ada panduan navigasi bagi pasien kanker payudara untuk membantu dirinya sendiri dan keluarga selama menjalankan perawatan.
Berkaca dari kasus tersebut, tuntutan akan pengetahuan khusus mengenai penanganan kanker payudara sangat tinggi.
Sayangnya, sebagian besar pasien kanker payudara terlambat datang ke dokter ketika sudah stadium lanjut, sehingga semakin sulit penyembuhannya.
Atas dasar itulah, Cancer Information and Support Center Indonesia Association (CISC) meluncurkan buku digital berjudul 'Panduan Navigasi bagi Pasien Kanker Payudara'.
Buku ini merupakan panduan praktis dan informatif berisi navigasi yang dibutuhkan oleh pasien kanker, khususnya kanker payudara, dalam perjalanan maupun pengetahuan kontinuum perawatan kanker di Indonesia.
Peluncuran buku digital ini dilakukan pada Jumat siang (29/11/2022).
"Kami sangat apresiasi atas bantuan semua pihak, sehingga buku 'Panduan Navigasi bagi Pasien Kanker Payudara' dapat diluncurkan secara digital yang mudah diakses oleh siapa saja," kata Aryanthi Baramuli Putri, S.H, M.H selaku Ketua Umum CISC dalam acara peluncuran buku digital 'Panduan Navigasi bagi Pasien Kanker Payudara' pada Jumat (29/11/2022).
Baca Juga: Perbedaan Penyakit Kista Payudara dengan Kanker Payudara yang Wajib Diwaspadai
"Buku ini merupakan persembahan kami sebagai organisasi pasien, mengingat di Indonesia mayoritas pasien kanker payudara yang datang ke rumah sakit terdiagnosis pada stadium lanjut," kata Aryanthi.
"Disamping itu, banyak tantangan yang dihadapi pasien dan keluarganya untuk mendapatkan akses ke pengobatan kanker secara medis dan tepat waktu. Maka, kami berharap buku ini dapat turut membantu mengatasi masalah yang dihadapi pasien kanker dan keluarganya," harapnya.
Buku digital 'Panduan Navigasi bagi Pasien Kanker Payudara' ini terdiri dari enam bab yang diperkaya dengan hasil wawancara tim penulis dengan para pakar.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tujuan, sasaran, ruang lingkup pasien navigator
2. Kebijakan dan strategi
3. Etika navigasi pasien serta hak dan kewajiban pasien
4. Konsep dasar navigasi pasien
5. Pengorganisasian dan sistem rujukan
6. Monitoring dan evaluasi
"Panduan ini dilengkapi dengan lampiran tentang sekilas kanker payudara, sebaran dokter spesialis onkologi dan rumah sakit layanan kanker, sehingga menjadi lebih informatif dan praktis, juga dapat menjadi panduan umum serta memberikan motivasi bagi siapa saja, baik yang berlatar belakang medis maupun awam, termasuk para penyintas kanker yang ingin menjadi Navigator Pasien kanker payudara atau sekadar untuk menambah pengetahuan," ucap Aryanthi.
Peluncuran buku digital 'Panduan Navigasi bagi Pasien Kanker Payudara' ini disambut baik oleh Prof. Dr. dr. Soehartati Argadikoesoema Gondhowiardjo, Sp.Rad(K), Onk.Rad selaku Guru Besar dan dokter spesialis onkologi radiasi, Departemen Radioterapi, Rumah Sakit (RS) Cipto Mangunkusumo.
"Salah satu tugas penting Navigator Pasien adalah mempermudah pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan demi menuju peningkatan kualitas hidup yang tinggi dari pasien," ucap Prof. Soehartati.
"Navigator Pasien membantu menjalin hubungan yang baik dengan semua mitra kerja seperti dokter, perawat, psikolog, caregiver, keluarga dan Case Manager dan lain-lain," lanjutnya menyampaikan.
Selain itu, lanjut Prof. Soehartati, seorang Navigator Pasien juga mendampingi pasien kanker payudara dalam menjalani fase psikologis selama perawatan sehingga pasien dapat melaksanakan perawatan medis secara berkelanjutan dan tanpa penundaan.
Lindawati Gunawan selaku Koordinator Support Group CISC menjelaskan, buku digital ini sangat membantu pasien selama pengobatan di rumah sakit.
"Umumnya Navigator Pasien terdiri dari para penyintas kanker payudara atau mereka yang peduli seperti dokter, tenaga kesehatan, keluarga penyintas ataupun relawan yang terlatih dan memiliki pengetahuan praktis tentang kanker payudara, kemampuan interpersonal dan komunikasi yang baik, sehingga menjadi jembatan penghubung antara kebutuhan medis dan emosional pasien," jelas Lindawati.
"Pasien perlu mendapatkan pendampingan yang cocok, bisa dipercaya untuk membimbing, memberi informasi terkait penyakit dan pengobatannya serta memotivasi, yang semuanya bermanfaat dan membangun harapan agar hidup lebih berkualitas dan lebih berarti," ujarnya.
Terakhir, dr. Inez Nimpuno, MPS, MA selaku editor buku digital 'Panduan Navigasi bagi Pasien Kanker Payudara' menyampaikan, hadirnya buku ini merupakan bukti langkah nyata organisasi pasien.
Dalam hal ini CISC, sebuah kontribusi besar dari CISC dalam perjuangan bersama untuk mencapai kondisi ideal dimana pasien mendapatkan hasil terapi yang semaksimal dan sebaik mungkin.
Buku digital ini dapat diakses secara gratis dan diharapkan bisa mengisi gap yang dihadapi oleh pasien kanker payudara.
Buku digital 'Panduan Navigasi bagi Pasien Kanker Payudara' dapat diakses di tautan berikut ini.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR