Tabloid-Nakita.com - Setelah sibuk dengan mual muntah di trimester satu, kini nafsu makan Mama mulai bangkit di trimester dua. Trimester dua merupakan fase idaman setiap ibu hamil, karena Mama telah terbebas dari mual muntah. Tubuh pun mulai nyaman karena sudah beradaptasi dengan kehamilan. Hal inilah yang mendorong Mama begitu menikmati makan.
Di trimester dua sebenarnya Mama hanya memerlukan tambahan 300 kalori setiap harinya. Ini setara dengan 1 buah kue bolu atau 1 buah pisang goreng saja. Artinya, peningkatan asupan kalori ini tetap perlu dijaga. Tanpa adanya kontrol dari Mama, Mama bisa mengalami kelebihan gizi bahkan menjadi gemuk berlebihan.
Bagaimana mengatur berat badan agar berada pada kondisi ideal? Ubah pola pikir bahwa saat hamil berarti Mama makan untuk berdua. Eating for two bukan berarti porsi makannya harus dua kali lipat, tetapi lebih ke arah asupan vitamin dan gizinya harus seimbang demi memenuhi kebutuhan nutrisi janin dan ibu selama kehamilan. Berikut panduan menu makan enak dan sehat di trimester ke-2 kehamilan:
Menu Makan Sehari di Trimester Ke-2 Kehamilan
* Pukul 07.00: Bubur oatmeal 1 mangkuk sedang dan 1 gelas susu.
* Pukul 10.00: Salad buah 1 piring sedang, 1 gelas teh dengan gula 1 sendok kecil, dan 1 buah jeruk.
* Pukul 13.00: 1 mangkuk/200 g nasi merah, 1 potong sedang ayam bakar tanpa kulit, pepes telur jamur 1 bungkus/50 g, 1 mangkuk sedang sup sayuran.
* Pukul 15.00: 1 gelas susu, 1 potong pepaya ukuran sedang dan 1 biskuit tawar gandum.
* Pukul 19.00: 200 g kentang panggang ayam giling dan 1 cup yoghurt stroberi.
* Kudapan sebelum tidur: Idealnya adalah makanan yang lambat melepas karbohidrat seperti sebutir telur rebus, semangkuk oatmeal dengan susu dan madu, sebuah pisang ambon atau sandwich roti gandum berisi selembar keju tanpa olesan mentega.
Sederhana saja kan, menunya? Jika Mama mengikuti panduan menu makan enak dan sehat di trimester ke-2 kehamilan ini, niscaya berat badan Mama akan terkontrol.
(Santi Hartono)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR