Pada dasarnya baby blues pada pria dapat dicegah dengan melakukan komunikasi yang terbuka antara Dads dengan Moms dalam hal pembagian tugas merawat bayi.
Dads akan bahagia jika merasa dilibatkan. Sebaiknya, meskipun kini ada bayi di tengah-tengah Moms dan Dads, tetap luangkan waktu untuk berdua.
Saat couple time, isi dengan obrolan yang romantis, ringan, serta membahas tentang hal-hal yang dirasakan berdua setelah bayi lahir serta pembagian peran mengasuh dan merawat Si Kecil.
Niscaya, baik Moms dan Dads , akan merasa plong dan bahagia saat mengasuh si bayi.
Upaya lain untuk mencegah terjadinya baby blues pada pria adalah terlibat dalam proses menyusui.
Bukan berarti Dads menyusui bayi seperti yang dilakukan Moms kepada bayi, tapi Dads berperan dalam proses pengasuhan bayi pada seluruh tahap, pada masa hamil, bersalin, dan ketika bayi sudah lahir. Itulah yang disebut breastfeeding father.
Lalu, apa saja bentuk-bentuk keterlibatan Dads di setiap tahapan itu? Berikut uraiannya.
Di masa hamil
Dads ikut berinteraksi dengan janin. Usapan pada perut istri dan suara Dads ketika menyapa janin, dapat menjadi sebuah proses “perkenalan” awal yang baik.
Ketika mencari fasilitas kesehatan untuk persalinan, temani istri periksa hamil dan lakukan senam hamil.
Ini adalah sebuah langkah awal untuk menjadi seorang breastfeeding father.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR