Kemudian unggahan yang kedua adalah potret dirinya bersama calon suami, Kaesang Pangarep.
Unggahan yang terakhir adalah potret Kaesang menggunakan Paluwala tanpa didampingi calon istri.
Penting untuk diketahui bahwa dalam adat dan budaya Gorontalo, pengantin biasanya mengenakan pakaian khas yang mengandung makna mendalam.
Untuk pengantin perempuan, baju adat Gorontalo yang digunakan disebut Biliu.
Sementara untuk pengantin laki-laki, baju adat Gorontalo yang digunakan disebut Paluwala.
Yuk, intip makna dari kedua baju adat Gorontalo untuk pengantin ini!
Seperti yang sudah disampaikan, Biliu merupakan baju adat Gorontalo khusus pengantin perempuan.
Biliu sendiri sebenarnya sudah digunakan sejak dulu kala, dimana pertama dipakai oleh permaisuri Raja yang disebut Mbu’i.
Ditinjau dari kata, Biliu berasal dari kata Biluwato artinya yang diangkat dengan kemuliaan.
Biasanya, permaisuri raja disebut ‘ti Mbu’i Biluwato’ yang berarti ‘ratu yang dimuliakan’.
Gelar ini diberikan karena seorang ratu memang bersanding dengan raja, yang dalam bahasa Gorontalo disebut ‘Olangio’.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR