Nakita.id - Ini beberapa daftar kesalahan pola asuh orangtua membuat anak susah makan.
Jangan dikira anak susah makan karena mereka bosan dengan menu yang disiapkan Moms, bisa jadi karena ada kesalahan yang harus orangtua perbaiki.
GTM sering digaungkan sana-sini, tapi Moms dan Dads tidak tahu penyebabnya.
Padahal kesalahannya salah satunya ada pada salah pola asuh orangtua. Mungkin kedengarannya tidak relevan, tapi kenyataannya memang ada buktinya.
Pola asuh orangtua yang salah membuat anak susah makan. Ujung-ujungnya GTM, atau gerakan tutup mulut.
Maka dari itu, hal yang harus Moms tahu adalah kesalahan pola asuh orangtua yang membuat anak susah makan. Dengan begitu Moms diminta untuk tidak melakukan kesalahan yang sama lagi.
Apa saja kesalahan yang biasa dilakukan orangtua yang membuat anak GTM?
Mengutip dari Parenting, inilah 5 kesalahan pola asuh orangtua yang membuat anak susah makan.
Jika Moms berpikir bahwa membolehkan anak makan kue, sebatang cokelat atau es krim selama makan malam karena dinilai tidak membahayakan selera makan anak, ternyata salah besar.
Cara ini secara tak sadar memberikan makanan tak sehat pada anak karena makanan tersebut biasanya tinggi kalori dan tidak mudah dicerna.
Jadi, ini bisa membuat anak Moms merasa kenyang dan menolak untuk makan lebih dari tiga atau empat kali pada waktu makan.
Baca Juga: Rekomendasi Snack Bayi 5 Bulan Non MSG, Moms Wajib Mencatatnya
Ingat, membiarkan anak-anak memiliki camilan padat kalori sebelum waktu makan adalah pembunuh nafsu makan terbesar.
Setelah menyusui, orangtua kemudian memberikan makanan lagi pada jarak waktu yang tak berjauhan.
Ternyata cara ini salah!
Kebanyakan Moms tidak memikirkan kontrol porsi ketika harus memberi makan anak mereka.
Bahkan jika Moms menawarkan makanan rumahan dan seimbang untuk anak, banyak makan menyebabkan kelebihan kalori, sehingga membuat metabolisme anak lamban dan menyebabkan perut kembung, kenyang dan kurang nafsu makan.
Anak mungkin tidak lapar saat sesi makan berikutnya.
Selain itu, sebagian besar bayi dan batita lebih banyak menyusui atau memberi mereka botol yang diisi susu formula di antara waktu makan, sehingga anak tersebut kelebihan jumlah makan.
Di sinilah akibat anak menolak makanan saat sesi makan.
Rencana makan yang benar untuk anak harus terdiri dari tiga makanan utama dan dua makanan ringan sepanjang hari.
Jika Moms memberi anak makanan ringan sebelum makan siang atau makan malam, Moms perlu waktu agar sistem tubuhnya dapat mencerna makanan dengan baik.
Jadi, disiplinlah saat harus memberi makan anak.
Baca Juga: Resep MPASI 6-8 Bulan, Bubur Pepes Hati Ayam, Ide Menu Bayi AntiGTM
Tawarkan makanan yang sesuai untuk membantu anak mencerna makanan di meja, misalnya, hindari memberi anak buah atau milkshake sesaat sebelum makan utama.
Ambil jeda waktu minimal tiga jam di antara sesi makan.
Ini akan membantu sistem anak mencerna makanan dan membuatnya cukup lapar untuk melahap makanan sehat pada makanan berikutnya.
Jika Moms memberi jus buah kemasan kepada anak, Moms berpikir, minuman olahan ini setidaknya akan membuatnya tetap kenyang dan memberikan nutrisi yang dijanjikan.
Ini salah besar!
Ketahuilah untuk membaca label dengan cermat dan pahami berapa banyak nutrisi yang Moms berikan pada anak melalui makanan olahan dan jus kemasan.
Biasanya, sebagian besar makanan olahan sarat dengan gula yang bisa melebihi asupan kalori harian anak dan membuatnya lesu dan lemas.
Ini juga membunuh nafsu makan anak.
Salah satu kesalahan terbesar adalah tidak mengikuti waktu makan yang tetap.
Jika Moms membuat anak sarapan, makan siang dan makan malam pada waktu tertentu, tanpa memberi makanan selingan di antaranya, membuat siklus rasa lapar-kenyang kacau.
Intinya, makan pada waktu yang berbeda justru mengganggu metabolisme, membuat pencernaan menjadi lamban dan menekan rasa lapar saat sesi makan tiba sehingga anak terkesan ogah makan.
Baca Juga: Kesalahan Orangtua dalam Mendidik Anak yang Selama Ini Dianggap Sepele
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR