Nakita.id – Selama bulan Desember ini diperingati sebagai bulan mainan dan hadiah yang aman.
Bulan mainan dan hadiah yang aman ini terkenal dengan sebutan Safe Toys & Gifts Month.
Pada momentum bulan mainan dan hadiah yang aman dapat menambahkan pengetahuan orangtua tentang membeli mainan yang aman dan sesuai.
Mainan yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam perkembangan anak.
Masing-masing mainan dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang baik secara kognitif maupun emosional.
Tetapi dengan begitu banyak jenis mainan di pasaran, sulit untuk mengetahui mana yang tepat untuk anak di setiap usia dan tahapannya.
Setiap anak berkembang melalui tahapan yang berbeda dengan kecepatannya masing-masing, jadi apa yang mungkin cocok untuk satu orang mungkin tidak cocok untuk yang lain.
Salah satu yang penting untuk tahapan perkembangan mereka adalah puzzle.
Oleh karena itu mungkin Moms bertanya-tanya kapan usia yang tepat untuk mulai mengenalkan mainan puzzle pada anak.
Sebelum memulai mencoba mengenalkan puzzle, terdapat beberapa pertimbangan.
Apakah dia mengambil sesuatu di antara ibu jari dan telunjuk, memutarnya bolak-balik? Atau, bisakah dia mengenali dan membedakan bentuk?
Jika Moms bisa menjawab semua pertanyaan ini maka anak dapat diperkenalkan ke dunia teka-teki yang mengasyikkan.
Manfaat memberikan mainan puzzle untuk anak adalah melatih motorik halus, koordinasi tangan-mata, melatih motorik kasar, mengenali bentuk dan melatih memori jangka pendek.
Berikut ini adalah cara memberikan puzzle sesuai dengan usia anak.
Bayi mungkin mulai bermain dengan teka-teki yang mudah pada usia enam bulan atau ketika mereka sudah bisa duduk.
Teka-teki dengan jumlah potongan minimal sangat ideal untuk anak kecil. Teka-teki bayi harus besar, tebal, dan tidak lebih dari tiga bagian.
Untuk anak-anak di usia ini, pilih puzzle dengan garis-garis hitam dan putih, atau warna primer.
Selain itu, pilih puzzle knob berbahan kayu karena mereka suka memasukkan semuanya ke dalam mulut mereka.
Sebagai tindakan pencegahan, pastikan potongan puzzle yang pilih cukup besar untuk mencegah anak tersedak.
Selain itu, hindari teka-teki dengan gambar kertas atau stiker yang ditempelkan pada potongannya karena dapat menimbulkan bahaya tersedak jika dilepas.
Anak-anak dapat beralih dari teka-teki knob ke teka-teki jigsaw.
Ketika mereka berusia dua tahun, anak-anak yang menyukai teka-teki mungkin mulai mengerjakan teka-teki 5 hingga 16 buah dengan potongan-potongan besar.
Baca Juga: Bulan Mainan dan Hadiah yang Aman, Ketahui Berbagai Manfaat Mainan Musik pada Bayi dan Balita
Pertahankan bahan dasar tetapi pastikan itu cerah dan sebening kristal seperti puzzle kayu.
Teka-teki kayu atau karton cocok untuk rentang usia ini.
Untuk balita, busa mungkin bukan pilihan terbaik karena mereka sering memasukkan benda ke dalam mulutnya, dan memungkinkan untuk menggigitnya.
Teka-teki pasak adalah pilihan yang sangat baik untuk anak-anak berusia mulai tiga tahun.
Lebih kecil dari kenop, pasak mendorong anak-anak untuk belajar menggenggam, kemampuan penting untuk menulis tangan dan menggambar karena lebih sulit untuk dipegang.
Anak-anak prasekolah yang lebih tua, sekitar usia 4 tahun, lebih suka teka-teki berukuran wajar hingga kira-kira 48 buah.
Anak-anak ini suka bermain dengan potongan-potongan yang memiliki bentuk yang tidak biasa.
Gambar dengan banyak warna cemerlang dan figur lebih disukai.
Anak-anak prasekolah akan senang menyusun teka-teki jigsaw lantai atau bingkai.
Selama kardusnya kokoh, Moms bisa menggunakan bahan puzzle apa pun untuk balita.
Anak usia 3 tahun dapat dilatih untuk menggunakan teka-teki dengan hati-hati.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR